Pantau - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ahmad Heryawan mengecam keras insiden penabrakan bus yang mengangkut jamaah haji Palestina oleh militer Israel di Jenin, Tepi Barat, pada Sabtu (31/5).
Ia menyebut tindakan tersebut sebagai simbol nyata dari kebiadaban dan pelanggaran terhadap martabat kemanusiaan.
"Terlebih para korban sedang dalam perjalanan untuk menunaikan ibadah suci. Ini sangat keji dan tidak dapat ditoleransi,” ujarnya.
Ahmad Heryawan juga menyoroti insiden penembakan terhadap 24 warga Palestina yang sedang mencari makanan.
Ia menyebut penggunaan pusat bantuan sebagai jebakan militer oleh Israel di Gaza sebagai bentuk lain dari kejahatan yang sistematis.
Menurutnya, tindakan-tindakan tersebut merupakan pelanggaran HAM berat dan tergolong sebagai kejahatan perang yang terencana.
Seruan Pengiriman Pasukan Perdamaian dan Diplomasi Aktif Indonesia
Ahmad Heryawan mendesak Indonesia mengambil posisi tegas dengan mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengirim pasukan perdamaian (UN Peacekeeping Forces) ke Palestina.
Ia menyebut Gaza dan Tepi Barat sebagai wilayah prioritas penempatan pasukan untuk melindungi warga sipil dan menciptakan zona aman kemanusiaan.
Ia menegaskan bahwa Israel telah kehilangan legitimasi moral di mata dunia dan bahwa dunia internasional, khususnya PBB, harus bertindak nyata.
"Tanpa kehadiran fisik pasukan perdamaian, rakyat Palestina akan terus menjadi korban kebiadaban rezim pendudukan," tegasnya.
"PBB harus hadir, bukan hanya dalam pernyataan, tetapi dalam tindakan nyata di lapangan.”
DPR RI, menurutnya, terus mendorong pemerintah Indonesia untuk memimpin aliansi negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Non-Blok dalam menyuarakan langkah konkret di PBB.
Ia juga menyampaikan dukungan terhadap rencana Perancis dan Inggris yang akan mengakui kedaulatan penuh negara Palestina.
Ahmad Heryawan mengajak rakyat Indonesia untuk terus memberikan dukungan logistik dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.
Komitmen Komisi I DPR RI ditegaskannya dalam mengawal seluruh langkah diplomasi aktif pemerintah Indonesia untuk membela Palestina.
"Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi kemerdekaan dan keadilan, Indonesia tidak boleh tinggal diam," pungkasnya.
- Penulis :
- Arian Mesa
- Editor :
- Tria Dianti
