
Pantau - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) Fahri Hamzah melakukan kunjungan kerja ke Bendungan Tiu Suntuk yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau potensi pengembangan pemanfaatan kawasan bendungan guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Fahri menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan terintegrasi pemanfaatan bendungan.
Ia menyebut bahwa pengelolaan terpadu diperlukan karena pemanfaatan Bendungan Tiu Suntuk mencakup berbagai sektor strategis.
Bendungan Tiu Suntuk untuk Energi, Pangan, hingga Pariwisata
Bendungan Tiu Suntuk berpotensi besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik tenaga mikrohidro dan tenaga surya.
Selain itu, bendungan ini juga berfungsi mendukung sektor perikanan dan pertanian.
Keberadaan bendungan turut memperkuat ketahanan energi dan pangan, serta membuka peluang pengembangan sektor pariwisata di kawasan sekitarnya.
Fahri menyampaikan bahwa pengembangan kawasan di sekitar bendungan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Sumbawa Barat Amar Nurmansyah juga memaparkan konsep pemanfaatan Bendungan Tiu Suntuk, terutama untuk pertanian dan pengembangan kawasan terpadu.
Renovasi 2 Juta Rumah Tidak Layak Huni, Pemda Diminta Ajukan Secara Digital
Selain fokus pada bendungan, Fahri juga menegaskan komitmen pemerintah melalui Kementerian PKP untuk memperbaiki sekitar 2 juta rumah tidak layak huni yang tersebar di kawasan perdesaan dan pesisir.
Upaya ini dilakukan melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Pemerintah daerah diminta untuk segera menyiapkan proposal pengajuan bantuan secara digital guna mempercepat proses verifikasi dan penyaluran bantuan.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah terpencil serta mendorong pemerataan pembangunan perumahan di seluruh Indonesia.
- Penulis :
- Balian Godfrey