Pantau - Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin menyatakan bahwa pembangunan tambang di sekitar destinasi wisata perlu dihindari karena berpotensi menimbulkan masalah lingkungan.
Menjaga Ekosistem Tanpa Menghambat Ekonomi
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai tanggapan atas polemik tambang nikel oleh PT GAG Nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Sultan menegaskan bahwa roda ekonomi nasional harus tetap berjalan, namun tidak boleh mengorbankan kelestarian ekosistem, terutama di kawasan yang memiliki nilai sejarah dan keaslian tinggi.
Ia menekankan bahwa kawasan yang ditetapkan sebagai destinasi wisata harus dilindungi dari aktivitas pertambangan demi keberlanjutan lingkungan.
Namun demikian, Sultan juga menyampaikan bahwa investasi tetap dibutuhkan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.
Respons terhadap Isu Tambang Nikel di Raja Ampat
Sultan menyebut bahwa lokasi tambang PT GAG Nikel sudah mengantongi izin lama dan berada jauh dari titik-titik utama wisata di Raja Ampat.
Ia menjelaskan bahwa DPD RI telah terlebih dahulu merespons persoalan ini meski belum banyak terpublikasi ke masyarakat luas.
Menurutnya, DPD RI menjalankan fungsi pengawasan secara maksimal untuk memastikan keberlangsungan ekosistem di daerah tersebut.
Aktivitas tambang tersebut mendapat kritik dari Komisi VII DPR RI yang meminta Kementerian ESDM untuk mengevaluasi keberadaan tambang nikel di Kabupaten Raja Ampat.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah memutuskan menghentikan sementara operasi PT GAG Nikel hingga hasil verifikasi selesai dilakukan.
- Penulis :
- Balian Godfrey
