billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mahasiswa Kunjungi Kebun Helvetia, Pelajari Langsung Budidaya Tembakau Berkelas Ekspor

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Mahasiswa Kunjungi Kebun Helvetia, Pelajari Langsung Budidaya Tembakau Berkelas Ekspor
Foto: Sejarawan Unimed Dorong Pelestarian Tembakau Deli sebagai Warisan Sejarah Sumatera(Sumber: ANTARA/HO-Unimed)

Pantau - Sejarawan Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof Dr Phil Ichwan Azhari MS, mengajak masyarakat dan institusi terkait untuk mempertahankan tembakau Deli sebagai warisan sejarah penting di Sumatera.

“Tembakau Deli harus terus dipertahankan sebagai warisan sejarah,” ujarnya menegaskan pentingnya pelestarian komoditas khas Deli Serdang tersebut.

Tembakau Deli yang ditanam di Kebun Helvetia, Kabupaten Deli Serdang, kini menjadi bagian dari materi kuliah lapangan bagi mahasiswa Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unimed.

Para mahasiswa diajak langsung ke kebun tembakau untuk mempelajari proses budidaya dari dekat sebagai pengalaman pembelajaran yang kontekstual.

“Apalagi mereka adalah generasi 2000-an semuanya baru kali ini melihat langsung kebun dan proses penanaman tembakau Deli. Tentu pembelajaran yang sangat berharga bagi mereka,” tambah Ichwan.

Potensi Wisata Agro Sejarah dan Target Produksi 14 Ton Tembakau Kering

Ichwan Azhari mengapresiasi keterbukaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 1 Regional 1 yang telah memfasilitasi kuliah lapangan tersebut.

“Ke depan mungkin akan muncul gagasan kerja sama lain, seperti membuat ajang tembakau Deli yang berpusat di sekitar Kebun Helvetia,” ungkapnya.

Kebun Helvetia kini menargetkan produksi sekitar 14 ton daun tembakau kering pada tahun 2025 dari areal tanam seluas 20 hektare.

“Kawasan ini bisa menjadi objek wisata agro sekaligus sejarah tentang tembakau Deli khususnya,” ujarnya menyoroti potensi edukatif dan ekonomis kawasan tersebut.

Manager Unit Tanaman Tembakau, Hendri Hutabarat, menyambut sekitar 50 mahasiswa sejarah FIS Unimed dalam kunjungan tersebut.

Ia menjelaskan detail proses budidaya tembakau Deli mulai dari penyiapan lahan hingga panen daun berkualitas ekspor.

“Tembakau Deli ini merupakan tanaman tropis yang istimewa sejak dikembangkan era kolonial pada 1863. Saat ini PTPN 1 Regional 1 yang dahulu dikenal PTPN 2 adalah pewaris tanaman bergengsi di pasar internasional,” jelas Hendri.

Meski tidak lagi seproduktif masa kejayaannya, PTPN 1 Regional 1 tetap berkomitmen membudidayakan tembakau Deli, bahkan mengembangkan hilirisasi menjadi cerutu.

Musim tanam tahun 2025 terbagi dalam dua tahap di areal 20 hektare.

Tahap pertama seluas 10 hektare telah selesai dipanen dan saat ini memasuki masa fermentasi di gudang sortasi Desa Tandem, Hamparan Perak.

“Sementara tahap kedua seluas 10 hektare sudah berusia 25 hari mulai dipanen sekitar dua pekan ke depan,” tambah Hendri.

Penulis :
Balian Godfrey