Pantau - Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menegaskan bahwa Timwas akan mengawal ketat seluruh proses pelaksanaan ibadah haji Indonesia 2025 hingga tahap pemulangan terakhir jemaah ke Tanah Air.
Proses kepulangan jemaah haji dijadwalkan dimulai pada Sabtu, 14 Juni 2025, dengan pengawasan yang difokuskan pada titik-titik kritis, termasuk bandara dan akomodasi jemaah.
"Kami sudah sampaikan kepada PPIH di Saudi, terutama sektor Madinah, agar bersiap menghadapi kepulangan jemaah. Apa yang jadi catatan di gelombang satu, tidak boleh terulang kembali," ujar Cucun.
Ia menyoroti pentingnya pembenahan sistem rekonsiliasi data, setelah sebelumnya terdapat keluhan soal jemaah suami-istri yang terpisah serta jemaah lanjut usia (lansia) tanpa pendamping selama di Madinah.
Menurutnya, pendampingan terhadap jemaah lansia menjadi sangat krusial, khususnya saat menjalankan ibadah di Masjid Nabawi dan saat mengunjungi Raudhah.
"Apalagi hotel-hotel di Madinah cukup jauh, pendampingan lansia dari dan ke masjid menjadi krusial," tambahnya.
Kendala Teknis dan Tanggung Jawab Kementerian Agama
Kloter-kloter awal dijadwalkan mulai kembali ke Indonesia pada tanggal 14 hingga 15 Juni 2025, namun terdapat kendala teknis berupa keterbatasan slot penerbangan di Bandara Jeddah.
"Ada kloter yang rencananya pulang dari Jeddah, namun kami dorong agar tetap bisa take-off dari Madinah karena slot di Jeddah sangat padat akibat kepulangan dari berbagai negara," jelas Cucun.
Proses pemulangan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kementerian Agama, termasuk pengelolaan paspor jemaah yang sebelumnya ditahan oleh pihak syarikat.
"Paspor harus dikembalikan dan proses boarding harus dikawal secara tertib," tegasnya.
Timwas Haji DPR RI akan terus melakukan pengawasan melalui koordinasi dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), khususnya di Daerah Kerja Jeddah dan Madinah.
- Penulis :
- Arian Mesa
- Editor :
- Arian Mesa
