Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dody Hanggodo Ajak Investor Dukung Skema KPBU, Targetkan Pendanaan Rp1.900 Triliun hingga 2029

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Dody Hanggodo Ajak Investor Dukung Skema KPBU, Targetkan Pendanaan Rp1.900 Triliun hingga 2029
Foto: Kementerian PU Tawarkan Proyek Infrastruktur Senilai Rp90 Triliun di Forum ICI 2025(Sumber: ANTARA/Aji Cakti)

Pantau - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menawarkan sembilan proyek infrastruktur senilai Rp90 triliun kepada investor dalam dan luar negeri dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta.

Penawaran tersebut merupakan bagian dari total 55 proyek infrastruktur yang diajukan Kementerian PU melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Pada hari ini di ICI, sembilan proyek dari total 55 proyek tersebut, senilai Rp90 triliun, terbuka untuk investasi," ujar Dody.

Dari sembilan proyek tersebut, lima merupakan proyek sumber daya air, tiga proyek jalan, dan satu proyek infrastruktur limbah.

Skema KPBU Jadi Solusi Alternatif untuk Pembiayaan Pembangunan

Kementerian PU menargetkan kebutuhan dana sekitar Rp1.900 triliun untuk periode 2025–2029, namun anggaran pemerintah hanya mampu menutupi sekitar 60 persen dari total kebutuhan tersebut.

"Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk membangun infrastruktur dengan dampak jangka panjang," ungkap Dody.

Ia menegaskan bahwa KPBU menjadi bukti konkret kontribusi swasta dalam pembangunan infrastruktur nasional.

Untuk periode 2020–2024, kebutuhan pendanaan infrastruktur mencapai Rp2.058 triliun, dan proyek-proyek dengan skema KPBU serta penugasan telah menyumbang sekitar 21,4 persen atau setara Rp440,4 triliun.

Melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI), Kementerian PU terus aktif mengembangkan skema pembiayaan alternatif untuk mendorong kelanjutan pembangunan nasional.

Dalam lima tahun terakhir, DJPI telah memfasilitasi penandatanganan 15 perjanjian KPBU di berbagai sektor.

Dody juga mendorong DJPI untuk terus menjajaki skema pembiayaan kreatif lainnya seperti blended finance, sekuritisasi aset, dan mekanisme inovatif lainnya guna mendukung ketahanan fiskal dan percepatan pembangunan.

Penulis :
Balian Godfrey