Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BBTF 2025 Perkuat Konektivitas Bali dengan Destinasi Wisata Nasional dan Internasional

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

BBTF 2025 Perkuat Konektivitas Bali dengan Destinasi Wisata Nasional dan Internasional
Foto: Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana saat mengunjungi Paviliun Wonderful Indonesia dalam penyelenggaraan pameran perjalanan wisata "Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2025" di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali (sumber: Kemenpar)

Pantau - Penyelenggaraan "Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2025" di Bali menjadi langkah strategis dalam memperluas jangkauan promosi pariwisata Indonesia ke pasar global.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan BBTF sebagai platform business to business yang menghubungkan Bali dengan berbagai destinasi wisata lain di Indonesia, sekaligus menginspirasi pola perjalanan baru bagi wisatawan mancanegara.

"BBTF adalah gerbang untuk menginspirasi pola perjalanan baru, menghubungkan Bali dengan destinasi di seluruh Indonesia, sekaligus mengundang wisatawan mancanegara untuk menemukan keajaiban alam dan budaya Indonesia yang beragam", ujarnya.

BBTF 2025 digelar di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, pada Rabu, 11 Juni 2025 hingga 13 Juni 2025, dan merupakan edisi ke-11 yang diinisiasi oleh ASITA Bali.

Pameran ini menghadirkan 529 penjual dari 45 negara dan 499 penjual dari dalam negeri termasuk dari Spanyol, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Namibia, dan Thailand.

Sebanyak 11 provinsi Indonesia turut berpartisipasi, yaitu Bali, Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bangka Belitung, Lampung, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Selatan.

Nilai potensial transaksi pada BBTF 2025 diperkirakan mencapai Rp7,84 triliun, meningkat tiga persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Komitmen Keberlanjutan dan Inovasi Promosi Wisata Nusantara

Menteri Widiyanti mengajak seluruh mitra Indonesia untuk memperkenalkan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dan 3 Kawasan Pariwisata Regeneratif secara membanggakan.

"Oleh karena itu, kami mendorong mitra Indonesia agar bangga memperkenalkan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dan 3 Kawasan Pariwisata Regeneratif di Indonesia. Dan untuk para buyers diharapkan dapat menjelajahi serta turut mempromosikan kekayaan alam dan budaya Indonesia dengan cara yang menginspirasi", jelasnya.

Pertumbuhan pariwisata Indonesia mencatat tren positif, dengan kenaikan 19 persen sepanjang 2024 dan 9,15 persen pada empat bulan pertama tahun 2025 secara year on year.

Menteri Widiyanti optimistis target kunjungan 16 juta wisatawan mancanegara dan 1 miliar perjalanan wisatawan nusantara pada 2025 dapat tercapai.

Ia juga menekankan pentingnya kerja sama dalam industri pariwisata dan MICE sebagai upaya keberlanjutan ekosistem wisata nasional.

"Saya sangat berharap BBTF 2025 dapat menjadi platform yang efektif untuk membangun kerja sama dan kemitraan yang berkelanjutan antara berbagai pihak dalam industri pariwisata dan MICE", tegasnya.

Program "Bali and Beyond" yang diluncurkan pada September 2024 turut disorot sebagai upaya pemerataan kunjungan ke Bali Raya yang meliputi Jembrana, Buleleng, dan Banyuwangi.

Pengunjung BBTF juga diajak untuk mampir ke Paviliun Wonderful Indonesia hasil kolaborasi dengan Bank Indonesia, yang menampilkan destinasi seperti Pentingsari, Wae Lolos, dan Kelawi.

Ketiga destinasi tersebut merupakan bagian dari Indonesia Timur yang menyajikan keunikan dan keindahan luar biasa.

Tema BBTF 2025, yaitu "Indonesia Preserving Green Nature and Cultural Heritage for The World", menegaskan komitmen Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan dan budaya.

Ketua Komite Penyelenggara BBTF 2025 sekaligus Ketua ASITA Bali, I Putu Winastra, menyebutkan tiga keunggulan utama BBTF.

Keunggulan pertama adalah program pascatour yang memberikan pengalaman mendalam bagi peserta.

Keunggulan kedua terletak pada seleksi buyers profesional yang berkomitmen pada kemitraan jangka panjang.

"Ketiga, BBTF bukan hanya acara internasional tetapi menjadi platform untuk mempromosikan kekuatan destinasi di seluruh Kepulauan Indonesia", ucapnya.

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini, turut mendampingi Menteri Pariwisata dalam acara tersebut.

Penulis :
Arian Mesa