
Pantau - Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa koperasi di sektor infrastruktur memiliki potensi besar dalam mempercepat pembangunan ekonomi di daerah.
Potensi ini mencakup penyediaan bahan konstruksi hingga keterlibatan dalam proyek-proyek energi baru terbarukan di berbagai wilayah Indonesia.
Data tahun 2024 menunjukkan jumlah koperasi aktif di sektor konstruksi sebanyak 217 unit, real estat 167 unit, pengadaan listrik dan gas 119 unit, pengelolaan air dan limbah 161 unit, serta transportasi dan pergudangan sebanyak 1.508 unit.
Budi Arie menyatakan bahwa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 sebagai turunan dari UU Cipta Kerja mewajibkan alokasi 30 persen infrastruktur publik untuk promosi koperasi dan UMKM.
Contoh konkret implementasi kebijakan tersebut terlihat di Rest Area Brebes, Terminal Banyuangga Probolinggo, Bandara YIA, Pelabuhan Merak, dan Pelabuhan Bakauheni.
Ia menambahkan: "Termasuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih mendukung pembangunan infrastruktur perekonomian di desa, seperti gerai sembako, simpan pinjam, klinik, dan logistik".
Siap Masuk Sektor Rumah, Tol, dan Listrik
Koperasi juga disebut berperan dalam program pembangunan 3 juta rumah rakyat baik sebagai penyedia hunian maupun bahan baku bangunan.
Di sektor strategis, koperasi bisa turut ambil bagian dalam pembangunan jalan tol, pembangkit listrik, dan proyek energi lainnya.
Salah satu contoh kerja sama yang sudah dilakukan adalah antara Kopel Infrastruktur, anak usaha koperasi karyawan Bulog, dengan PT Hutama Karya pada tahun 2017 dalam penyediaan bahan konstruksi.
Budi Arie menekankan bahwa koperasi dapat menjadi motor utama dalam pemanfaatan energi baru terbarukan serta menyediakan pembiayaan proyek infrastruktur berskala kecil hingga menengah di desa.
Ia juga menyambut baik pembentukan koperasi karyawan di Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan yang diberi nama Korpri Infra.
Dalam kesempatan yang sama, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan pembentukan Korpri Infra membuka peluang infrastruktur vital untuk pertumbuhan ekonomi dan industri nasional.
AHY mengatakan: "Semangat ini perlu didukung oleh semua pihak, termasuk kementerian dan lembaga, untuk mewujudkan kemajuan dan keberkahan, terutama dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan".
- Penulis :
- Balian Godfrey