
Pantau - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) resmi mengoperasikan kapal penyeberangan KMP Jatra II untuk memperkuat konektivitas antara Kota Gunungsitoli di Pulau Nias dan Kota Sibolga, Sumatera Utara.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menyatakan bahwa pengoperasian kapal ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan distribusi logistik dan mobilitas masyarakat guna mendukung perekonomian wilayah.
"Langkah ini menjadi bagian dari upaya ASDP memperkuat konektivitas wilayah barat Indonesia serta mendorong kelancaran logistik dan pemerataan pembangunan, khususnya di kawasan Kepulauan Nias," ungkapnya.
Menurut Heru, penguatan rute ini juga menjadi komitmen ASDP sebagai BUMN transportasi dalam mendukung agenda pembangunan nasional.
“Sebagai BUMN transportasi, ASDP hadir untuk rakyat. Kami mendukung agenda pembangunan nasional dengan memperkuat konektivitas antarpulau,” ia mengungkapkan.
Relokasi Kapal dari Jangkar–Lembar dan Potensi Ekonomi Nias
Relokasi KMP Jatra II dari rute Jangkar–Lembar ke lintasan Gunungsitoli–Sibolga merupakan respons langsung terhadap kebutuhan masyarakat dan potensi besar kawasan Nias.
Potensi ini mencakup sektor logistik, pariwisata, dan mobilitas masyarakat yang terus berkembang.
KMP Jatra II adalah kapal jenis Ro-Ro Ferry dengan panjang 90,79 meter dan lebar 15,6 meter.
Kapal ini mampu mengangkut hingga 425 penumpang dan 100 kendaraan, mulai dari mobil pribadi hingga truk logistik, dengan kecepatan operasi rata-rata 10 knot.
Heru menegaskan pentingnya lintasan Sibolga–Gunungsitoli sebagai jalur vital distribusi barang dan jasa di Sumatera Utara, khususnya menuju Pulau Nias.
Diharapkan kehadiran kapal ini dapat mempercepat mobilitas masyarakat, memperlancar rantai pasok logistik, serta menurunkan biaya distribusi kebutuhan pokok.
"Adapun fasilitas layanan yang tersedia di atas KMP Jatra II dapat dinikmati seluruh pengguna jasa, tanpa dikenakan biaya tambahan atau gratis," jelas Heru.
KMP Jatra II mulai beroperasi sejak diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara M. Bobby Afif Nasution pada Jumat, 13 Juni 2025, di Pelabuhan Gunungsitoli, Nias.
ASDP berharap kehadiran kapal ini dapat menjadi awal pelayanan transportasi laut yang lebih kuat di kawasan barat Indonesia.
Selain itu, kapal ini juga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan layanan publik, dan mendukung integrasi wilayah kepulauan.
"ASDP terus menjembatani Nusantara, menghadirkan akses yang lebih inklusif, serta menjadi penggerak pertumbuhan dan pembangunan nasional dari wilayah pesisir hingga ke pusat ekonomi," tegas Heru.
- Penulis :
- Balian Godfrey