
Pantau - Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur air, khususnya bendungan dan jaringan irigasi, menjadi prioritas utama dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) guna mendukung ketahanan pangan nasional.
Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Kemenko IPK, Ayodhia GL Kalake dalam webinar peringatan Hari Air Dunia yang digelar secara daring dari Jakarta pada Senin.
Ayodhia menjelaskan, "Lebih dari 70 persen air yang digunakan oleh manusia di seluruh dunia digunakan untuk keperluan pertanian. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia menempatkan pembangunan infrastruktur air termasuk bendungan dan jaringan irigasi sebagai prioritas utama dalam proyek strategis nasional", tegasnya.
Pembangunan Bendungan dan Modernisasi Irigasi Terus Digenjot
Pemerintah telah membangun dan merehabilitasi puluhan bendungan nasional untuk memperkuat infrastruktur air sebagai bagian dari komitmen terhadap ketahanan pangan.
Antara tahun 2015 hingga 2023, tercatat sebanyak 61 bendungan nasional telah dibangun, mencakup area irigasi seluas 1,18 juta hektare atau rata-rata 131 ribu hektare per tahun.
Salah satu bendungan terbesar dalam periode tersebut adalah Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, yang memiliki kapasitas hingga 82 juta meter kubik.
Selain pembangunan bendungan, pemerintah juga terus mendorong modernisasi jaringan irigasi untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem pengairan.
Saat ini Indonesia memiliki total daerah irigasi (DI) seluas 9,13 juta hektare yang dicapai melalui kegiatan perbaikan fisik, pembaharuan teknologi, penyempurnaan sistem pengelolaan, serta pemberdayaan sumber daya manusia.
Presiden juga telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi untuk Mendukung Swasembada Pangan.
Instruksi tersebut menjadi payung hukum dan koordinatif bagi seluruh kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak, sekaligus memperkuat kelembagaan petani dan masyarakat sekitar.
- Penulis :
- Balian Godfrey