Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Yayasan Al Muhajirien Gandeng Cambridge Indonesia Hadirkan Pendidikan Global Berbasis Nilai Islam

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Yayasan Al Muhajirien Gandeng Cambridge Indonesia Hadirkan Pendidikan Global Berbasis Nilai Islam
Foto: Yayasan Al Muhajirien Gandeng Cambridge Indonesia Hadirkan Pendidikan Global Berbasis Nilai Islam(Sumber: ANTARA/HO-Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai)

Pantau - Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai bekerja sama dengan Cambridge Indonesia untuk mewujudkan pendidikan berkualitas bertaraf internasional yang tetap berlandaskan nilai-nilai Islam.

Ketua Yayasan HM Syafiudin menjelaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan membuka akses pendidikan global sekaligus memperkuat karakter Islami bagi generasi penerus bangsa.

"Kerja sama ini kami lakukan agar generasi muda kita tidak hanya berprestasi secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia dan siap bersaing di tingkat dunia," ungkapnya.

Kurikulum Cambridge Diterapkan di Sekolah Islam

Kurikulum Cambridge dipilih karena memiliki reputasi internasional yang mendorong siswa berpikir kritis, mandiri, dan adaptif terhadap tantangan global.

Program ini akan diterapkan di Sekolah Islam Al Azhar kampus Jakapermai, Kemang Pratama, dan Grand Wisata, sebagai bagian dari visi Islamic School with Digital Learning and International Excellence.

Dianindah Apriyani, Senior Country Manager Cambridge Indonesia, menyatakan bahwa kerja sama ini mencerminkan komitmen kuat yayasan dalam menyediakan pendidikan Islam berkualitas dengan perspektif global.

"Kurikulum Cambridge diakui di lebih dari 1.500 institusi pendidikan dunia dan dapat diintegrasikan di berbagai jenis sekolah, termasuk berbasis Islam dan kedinasan," ujarnya.

Pelatihan Guru dan Penguatan Karakter

Cambridge juga akan memberikan pelatihan bagi tenaga pendidik agar menjadi profesional yang terus berkembang dan mampu mengadaptasi metode pembelajaran modern.

Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga tetap menjunjung budaya lokal serta nilai-nilai Islam.

"Kami ingin para siswa tetap bisa bersaing secara global, tanpa kehilangan akar budaya dan nilai-nilai luhur yang mereka miliki," jelas Dianindah.

Penulis :
Balian Godfrey