
Pantau - Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5276 yang sempat mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada Sabtu pagi, telah dipastikan aman dari ancaman bom oleh pihak TNI.
Pesawat tersebut membawa 442 jamaah haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi dan semula dijadwalkan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta setelah berangkat dari Jeddah, Arab Saudi.
Ancaman bom diterima melalui surat elektronik pada Selasa (17/6) pukul 07.30 WIB, yang menyebut bahwa pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 akan diledakkan.
Akibat laporan tersebut, pilot memutuskan melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu pada pukul 10.44 WIB.
TNI Kerahkan Pasukan dan Lakukan Pemeriksaan Menyeluruh
TNI menyatakan bahwa pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat telah dilakukan.
"Pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat sudah dilaksanakan dan dinyatakan aman," ungkap Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi.
TNI melalui Kodam I/Bukit Barisan mengerahkan satu satuan setingkat kompi (SSK) dari Yonkav 6/NK dan satu satuan setingkat peleton (SST) Jihandak dari Yonzipur 1/DD.
Operasi juga mendapat dukungan dari satu SST Kopasgat TNI AU dan satu SST Gegana Brimob Polda Sumatera Utara.
Koordinasi Lintas Negara dan Status Penumpang
Kristomei menjelaskan bahwa keterlibatan TNI merupakan bagian dari pelaksanaan tugas operasi militer selain perang (OMSP) sesuai Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
"Keterlibatan TNI dalam operasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas operasi militer selain perang (OMSP) sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, khususnya dalam tugas OMSP, yaitu mengatasi aksi terorisme," tegasnya.
Hingga pukul 18.30 WIB, seluruh penumpang telah diamankan dan ditempatkan di tiga hotel di sekitar area bandara.
Penumpang dipastikan dalam keadaan selamat, sementara seluruh barang bawaan mereka masih dalam proses pemeriksaan.
"TNI akan selalu hadir dan sigap dalam menghadapi situasi darurat, seperti kasus ancaman bom tersebut," tegas Kristomei.
Ia juga menambahkan bahwa “TNI juga akan terus berkoordinasi dan menjalin kerja sama pengamanan dengan otoritas keamanan Arab Saudi untuk mendalami insiden ini demi menjamin keamanan penerbangan internasional di masa yang akan datang.”
- Penulis :
- Arian Mesa