
Pantau - Kementerian Sosial (Kemensos) segera melakukan asesmen dan pendataan terhadap warga terdampak banjir di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat, 20 Juni 2025.
Fokus Pendataan dan Pemenuhan Kebutuhan Mendesak
Kepala tim Kemensos menyebut Menteri Sosial Saifullah Yusuf telah memberikan arahan agar jajaran segera turun ke lapangan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak.
"Pak Mensos Saifullah Yusuf langsung memberikan arahan dan minta kami segera berkoordinasi dengan BNPB, Dinas Sosial, Tagana, TNI-Polri, BPBD, serta pihak kecamatan dan desa setempat, untuk melakukan pendataan di masing-masing lokasi terdampak," ujarnya.
Asesmen akan memetakan kebutuhan warga, yang saat ini mencakup kasur, selimut, pakaian anak, perlengkapan keluarga, sandang, tenda serbaguna keluarga, makanan siap saji, dan air mineral.
Sebagian besar warga masih bertahan di rumah masing-masing, meski banjir masih menggenangi jalan dan permukiman dengan ketinggian air antara 40 hingga 200 sentimeter.
12 Desa Terdampak, Warga Diimbau Waspada
Pemantauan debit air dan pengaturan lalu lintas terus dilakukan oleh Polres Ketapang di beberapa titik genangan dalam kota.
"Kami mengimbau warga terdampak terutama yang berada di lokasi bantaran sungai agar selalu waspada dengan potensi cuaca ekstrem yang masih terjadi," tambahnya.
Banjir melanda permukiman dan sejumlah ruas jalan akibat hujan deras yang terjadi secara intens sejak Jumat hingga Sabtu.
Sebanyak 12 desa terdampak dengan total 4.221 kepala keluarga.
Desa-desa yang terdampak antara lain Desa Petai Patah, Muara Jekak, Sandai Kiri, Istana, Randau, Penjawaan, Pendamar Indah, Merimbang Jaya, Randau Jungkal, Demit, Sandai, dan Desa Alam Pakuan.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Tria Dianti