Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BGN Kaji Petunjuk Teknis Penyaluran Makan Bergizi Gratis saat Libur Sekolah, Respons Kasus Tangerang Selatan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

BGN Kaji Petunjuk Teknis Penyaluran Makan Bergizi Gratis saat Libur Sekolah, Respons Kasus Tangerang Selatan
Foto: Staf Khusus Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) bidang Komunikasi Redy Hendra Gunawan memberikan pernyataan media di Kantor Komunikasi Kepresidenan Jakarta (sumber: ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

Pantau - Badan Gizi Nasional (BGN) tengah mengkaji dan merancang petunjuk teknis penyaluran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama masa libur sekolah.

Pernyataan ini disampaikan oleh Redy Hendra Gunawan, Staf Khusus Kepala BGN bidang Komunikasi, menyusul sorotan publik atas penyaluran MBG dalam bentuk bahan makanan mentah kepada siswa di Tangerang Selatan, Banten.

" Kami belum membuat satu kebijakan, tetapi kami dalam pekan depan akan melakukan rapat pimpinan, dan akan membuat desain terkait dengan pemberian Makan Bergizi Gratis pada saat libur sekolah," ungkapnya.

Inisiatif Lokal di Tangerang Selatan

Redy menjelaskan bahwa BGN belum memiliki kebijakan khusus atau larangan terkait penyaluran MBG dalam bentuk bahan mentah.

Ia menilai inisiatif dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Tangerang Selatan sebagai langkah yang baik untuk tetap menjangkau siswa selama liburan.

" Jadi walaupun libur, itu siswanya tetap ke sekolah untuk mengambil makanan, atau makan bersama, tetapi di beberapa sekolah di daerah tertentu tidak bersedia. Nah ini kami sedang mengkaji, artinya kejadian yang ada di Tangerang Selatan, itu memang murni inisiatif yang baik sebetulnya dari kepala SPPG untuk mengantisipasi libur sekolah," ujarnya.

BGN sebelumnya telah melakukan uji coba untuk mempertahankan budaya makan bersama di sekolah meski dalam masa liburan, dengan tetap menyalurkan MBG kepada siswa.

Klarifikasi dari Pihak Sekolah

Sementara itu, Kepala SPPG Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) Ciputat Timur, A Basiro, memberikan klarifikasi mengenai pemberian MBG dalam bentuk mentah kepada para siswa.

" Ya, kita didistribusikan terhadap 4.075 siswa dalam bentuk mentah itu agar dapat dibawa pulang atau disimpan siswa lebih lama," ia mengungkapkan.

Ia menambahkan, kebijakan ini diambil karena banyak sekolah tengah memasuki masa libur atau persiapan class meeting, sehingga pembagian dalam bentuk siap saji tidak memungkinkan.

Langkah ini ditujukan agar siswa tetap memperoleh manfaat dari Program MBG, meskipun tidak sedang menjalani kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Penulis :
Arian Mesa