Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kementerian Pendidikan Kawal Ketat Proses SPMB, Pastikan Akses Pendidikan yang Adil dan Inklusif

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Kementerian Pendidikan Kawal Ketat Proses SPMB, Pastikan Akses Pendidikan yang Adil dan Inklusif
Foto: Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen Hafidz Muksin (kanan) berbincang dengan calon murid dan orang tuanya saat meninjau pelaksanaan SPMB di SMAN 1 Purwakarta, Jawa Barat (sumber: Kemendikdasmen)

Pantau - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengawal secara langsung pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di berbagai daerah guna memastikan proses berjalan secara objektif, transparan, akuntabel, berkeadilan, serta tanpa diskriminasi.

Pengawalan ini dilakukan agar semua kelompok masyarakat, termasuk dari kalangan kurang mampu dan berpindah domisili, mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan bermutu.

"Kami ingin memastikan bahwa semua jalur penerimaan, baik jalur domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi dapat dilaksanakan sesuai regulasi," ungkap Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen, Hafidz Muksin, di Jakarta pada hari Senin.

Pengawasan Langsung di Purwakarta

Hafidz Muksin bersama tim pengawas dari Kemendikdasmen melakukan peninjauan langsung ke SMPN 1 Purwakarta dan SMAN 1 Purwakarta sebagai bagian dari upaya memastikan proses SPMB berjalan lancar.

Menurut Hafidz, peninjauan ini merupakan wujud komitmen pemerintah untuk menciptakan pemerataan akses dan semangat inklusi dalam sistem pendidikan nasional.

"Pendidikan bermutu harus menjadi hak semua murid dan SPMB yang berkeadilan ini adalah salah satu pintu awal untuk mewujudkan hal itu secara nyata," tegasnya.

Di SMAN 1 Purwakarta, panitia sekolah diketahui menyediakan ruangan khusus untuk melayani masyarakat yang ingin melakukan pendaftaran secara langsung.

Proses pendaftaran di sekolah tersebut dilaporkan berjalan lancar dan tertib.

Respons terhadap Aspirasi Guru dan Wali Murid

Saat kunjungan berlangsung, Hafidz menerima aspirasi dari seorang guru yang berharap kuota jalur mutasi untuk anak guru bisa ditambah.

Menanggapi hal tersebut, Hafidz menyatakan, "Kami menerima masukan yang sangat baik ini, karena mempertimbangkan kuota tersebut untuk guru berasal dari berbagai jenjang, bukan hanya guru SMA. Aspirasi ini akan kami diskusikan ke kementerian."

Sementara itu, salah satu orang tua murid yang mendaftar melalui jalur mutasi mengungkapkan kepuasannya terhadap sistem yang ada.

"Saya merasa sangat terbantu dengan adanya jalur mutasi yang difasilitasi oleh sistem SPMB ini. Semua prosedurnya jelas, dan panitia sekolah sangat membantu. Ini membuat saya yakin anak saya bisa mendapatkan pendidikan terbaik meski berpindah kota," ujarnya.

Kemendikdasmen menyatakan akan terus mengawal pelaksanaan SPMB agar setiap potensi pelanggaran atau ketimpangan dapat segera diselesaikan dengan cepat dan tepat.

Penulis :
Arian Mesa