Pantau - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap tren meningkatnya perempuan dan ibu rumah tangga yang direkrut sebagai kurir narkoba oleh jaringan sindikat.
"Kami tentu sangat prihatin sekaligus cemas bahwa modus operandi jaringan sindikat narkoba telah banyak menargetkan perempuan dan ibu rumah tangga menjadi kurir narkoba. Dengan iming-iming penghasilan besar, para sindikat ini telah memperdaya para perempuan dan ibu-ibu yang dianggap mudah untuk mengelabui petugas," ungkapnya.
Menurutnya, perempuan sering dijadikan target karena memiliki kerentanan sosial dan ekonomi yang tinggi.
"Yang lebih mengkhawatirkan lagi ternyata perempuan dan ibu-ibu ini juga terlibat aktif dalam operasional jaringan sindikat narkoba. Kondisi ini jelas mengancam integritas keluarga dan masa depan anak-anak," tegas Arifah.
BNN: Metode Penyelundupan Semakin Ekstrem dan Tak Bermoral
Data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan bahwa dalam kurun April hingga Juni 2025, terdapat 285 tersangka kasus narkoba, terdiri dari 256 laki-laki dan 29 perempuan.
Dalam periode yang sama, BNN menyita hampir 700 kilogram narkotika dari berbagai operasi.
Kepala BNN, Komjen Pol Martinus Hukom, menjelaskan bahwa perempuan yang terlibat kerap menggunakan cara ekstrem untuk menyelundupkan narkoba, termasuk melalui organ intim.
"Perempuan adalah pilar moral dalam keluarga. Ketika mereka hancur karena narkoba, anak-anak dan bangsa ikut hancur. Maka, mereka harus dilindungi, diberdayakan, dan dijauhkan dari jaringan jahat ini," ujarnya.
Martinus juga menyoroti bahwa eksploitasi terhadap perempuan oleh sindikat narkoba kini meluas hingga lintas wilayah, dengan metode penyelundupan yang melanggar norma kesusilaan dan hak asasi manusia.
Kementerian PPPA dan BNN mendorong sinergi berbagai pihak untuk mencegah keterlibatan perempuan dalam jaringan narkotika serta memberikan program pemberdayaan agar mereka memiliki pilihan hidup yang lebih baik dan aman.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
