
Pantau - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menegaskan bahwa kemandirian strategis menjadi pilar utama dalam memperkuat ketahanan geo-ekonomi dan kebijakan energi nasional di tengah meningkatnya tensi geopolitik dan ketidakpastian global.
Gubernur Lemhannas Ace Hasan Syadzily menyatakan bahwa Indonesia harus mampu bertahan dalam tekanan eksternal seperti disrupsi ekonomi lintas batas dan perebutan penguasaan sumber daya energi global.
"Kemandirian strategis ini terus ditekankan sebagaimana arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto," ungkapnya.
Fragmentasi Geo-ekonomi Jadi Tantangan Energi Nasional
Ace menjelaskan bahwa dunia saat ini menghadapi fragmentasi geo-ekonomi, yaitu kondisi di mana ketidakpastian politik dan ekonomi global mendorong terbentuknya aliansi baru, proteksionisme energi, serta reshoring rantai pasok strategis.
Fragmentasi ini memberi dampak langsung terhadap kebijakan energi nasional negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, yang saat ini tengah mendorong hilirisasi dan transisi energi.
Sebagai respons terhadap dinamika tersebut, Lemhannas menyelenggarakan Jakarta Geopolitical Forum IX 2025 pada 24–25 Juni dengan tema “Fragmentasi Geo-ekonomi dan Ketahanan Energi”.
Forum Internasional Bahas Energi dan Kebijakan Global
Forum ini merupakan ajang ilmiah yang mempertemukan peneliti dan akademisi dari delapan negara, yaitu Rusia, Belgia, Nigeria, Malaysia, Slovakia, India, Korea, dan Hungaria, untuk membahas ketahanan energi dari perspektif geo-ekonomi.
"Seluruh call paper ini, yang diikuti oleh peserta dari berbagai negara, akan dijadikan sebagai sumbangsih pemikiran dan gagasan berupa prosiding ilmiah yang terakreditasi secara internasional," jelas Ace.
Forum ini mengangkat empat fokus utama:
Dinamika ekonomi global dan keseimbangan kekuatan mendukung kebijakan energi berkelanjutan.
Hilirisasi, industrialisasi, dan ketahanan energi dalam merespons perubahan geopolitik kontemporer.
Peran energi terbarukan dalam pergeseran geopolitik dan geo-ekonomi global.
Strategi adaptasi kota global mendukung ketahanan energi dan ekonomi.
Semua topik dibahas dalam dialog panel lintas sektoral dan disiplin ilmu guna menghasilkan rumusan kebijakan energi yang tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Aditya Yohan