Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BNN dan BRIN Kolaborasi Luncurkan Riset Nasional 2025 untuk Ukur Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

BNN dan BRIN Kolaborasi Luncurkan Riset Nasional 2025 untuk Ukur Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba
Foto: Kepala BNN Komjen Pol. Marthinus Hukom memimpin Rapat Pemaparan Desain Riset Pengukuran Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2025 di Jakarta (sumber: BNN RI)

Pantau - Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam pelaksanaan Riset Nasional Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2025 yang ditargetkan selesai dalam waktu tiga bulan.

Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom menyatakan keyakinannya terhadap keberhasilan riset ini karena pengalaman BRIN yang sebelumnya telah melakukan riset serupa pada tahun 2023.

"Saya sangat percaya dan yakin bahwa dengan hadirnya BRIN dan orang-orang yang berpotensi luar biasa, riset ini akan dilaksanakan sesuai target. Hal ini mengingat BRIN sebelumnya telah melakukan riset serupa dua tahun lalu," ungkapnya dalam Rapat Pemaparan Desain Riset Pengukuran Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2025 di Jakarta pada Jumat, 20 Juni 2025.

Riset ini bertujuan mengukur prevalensi penyalahgunaan narkoba secara nasional, menganalisis pola-pola penyalahgunaan, serta mengidentifikasi berbagai faktor yang memengaruhinya.

Hasil dari riset ini diharapkan tersedia pada akhir tahun 2025 dan akan digunakan untuk menilai tren penyalahgunaan narkoba di Indonesia, apakah mengalami peningkatan atau penurunan.

BNN juga berharap riset ini mampu mengukur efektivitas strategi penanganan narkoba yang telah dijalankan selama 1,5 tahun terakhir, termasuk tingkat kepercayaan publik terhadap institusi tersebut.

"Transformasi organisasi BNN, dari Badan Koordinasi Narkotika Nasional (BKNN) pada tahun 2000-2001 hingga menjadi BNN pada tahun 2002, diharapkan dapat diukur dampaknya melalui riset ini," ia mengungkapkan.

Desain Penelitian Libatkan 67.600 Responden

Masyhuri Imron dari Pusat Riset Masyarakat dan Budaya (PRMB) BRIN memaparkan desain riset yang diberi judul Pengukuran Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia Tahun 2025 (Gaya Hidup Masyarakat Indonesia Tahun 2025).

Populasi penelitian mencakup penduduk Indonesia berusia 15 hingga 64 tahun dengan total sampel sebanyak 67.600 responden yang tersebar di 34 provinsi, 134 kabupaten/kota, dan 3.380 blok sensus.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara pribadi berbantuan komputer atau Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI), dan uji coba kuesioner telah dilakukan terhadap 30 responden di Jakarta untuk menjamin reliabilitas dan validitas instrumen.

Analisis data kuantitatif akan dilakukan secara deskriptif, bivariat, dan inferensial untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dari prevalensi penyalahgunaan narkoba.

Pendekatan Kualitatif Lengkapi Analisis

Selain pendekatan kuantitatif, riset ini juga menggunakan metode kualitatif untuk menjawab pertanyaan tentang siapa pengguna narkoba, dampak yang mereka alami, pola penyalahgunaan, serta sistem pendukung yang berperan.

Informan dalam penelitian ini mencakup penyalahguna atau mantan penyalahguna narkoba serta pihak pendukung seperti P2M BNN Provinsi, Polri, LSM, dan panti rehabilitasi.

Pemilihan informan dilakukan secara purposive dan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam untuk mendalami aspek sosial dan struktural dari penyalahgunaan narkoba.

BNN berharap hasil dari penelitian ini dapat menjadi dasar evaluasi kebijakan yang lebih tepat sasaran untuk penanggulangan narkoba ke depan.

Penulis :
Shila Glorya