Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

13 Pejabat Struktural ULM Raih Hibah Penelitian Nasional, Tegaskan Komitmen Akademik

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

13 Pejabat Struktural ULM Raih Hibah Penelitian Nasional, Tegaskan Komitmen Akademik
Foto: 13 Pejabat Struktural ULM Raih Hibah Penelitian Nasional, Tegaskan Komitmen Akademik(Sumber: ANTARA/Firman)

Pantau - Sebanyak 13 pejabat struktural Universitas Lambung Mangkurat (ULM), termasuk wakil rektor, dekan, dan pimpinan lembaga, berhasil meraih hibah penelitian nasional 2025 dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek).

Bukti Sinergi Kepemimpinan dan Produktivitas Akademik

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa tugas struktural tidak menghalangi pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, melainkan menjadi pemicu untuk terus berkarya secara ilmiah.

"Keberhasilan para pejabat struktural ULM dalam memperoleh hibah penelitian nasional ini merupakan cerminan dari budaya akademik yang kuat, integritas profesional tinggi dan semangat berinovasi tak pernah padam," demikian disampaikan pihak universitas.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ULM Prof Sunardi yang juga menjadi salah satu penerima hibah menyatakan, “Tugas struktural bukan alasan untuk meninggalkan tri dharma, justru sebaliknya menjadi pemicu semangat untuk terus berkarya dan berdampak.”

161 Proposal Lolos, ULM Terima Rp11,29 Miliar

ULM secara keseluruhan meloloskan 161 proposal penelitian yang didanai dengan total nilai Rp11,29 miliar. Capaian ini menegaskan peran aktif ULM dalam menjawab tantangan zaman melalui riset yang relevan dan berkelanjutan.

Sekretaris LPPM Dr Yuslena Sari mengatakan, “Kami berkomitmen untuk terus mendorong sinergi antara kepemimpinan struktural dan produktivitas akademik.”

Kampus yang dikenal sebagai "kampus unggul berbasis lingkungan lahan basah" ini juga mengelola lahan mangrove seluas 611 hektare di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, sebagai laboratorium alam untuk riset lingkungan.

ULM menjadi satu-satunya universitas di dunia yang memiliki kawasan mangrove sebagai pusat riset permanen, sejalan dengan visinya menjadi Pusat Unggulan Lahan Basah Asia Pasifik pada 2027.

Penulis :
Aditya Yohan