Pantau - Festival Kemayoran 2025 yang digelar di Bundaran Masjid Raya Kemayoran menjadi momentum penting dalam memperkuat akar budaya Betawi di Jakarta, sekaligus bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-498 Kota Jakarta.
Budaya Betawi sebagai Identitas Jakarta
Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin, menegaskan bahwa budaya Betawi merupakan akar budaya Jakarta yang perlu terus dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi muda.
"Akar budaya di Jakarta adalah Betawi sehingga harus dilestarikan," ujarnya.
Festival Kemayoran menampilkan berbagai atraksi seni dan budaya Betawi seperti musik, tari, dan teater, serta memperkenalkan budaya dari berbagai daerah di Indonesia sebagai wujud keberagaman budaya nasional.
Ajang ini juga menjadi ruang kreasi bagi anak muda Kemayoran untuk mengekspresikan bakat mereka di ruang publik.
Arifin turut mengenang sosok artis legendaris Benyamin Sueb yang lahir di Utan Panjang, Kemayoran, serta Wakil Gubernur DKI Jakarta saat ini, Rano Karno, yang berasal dari Kebon Kosong, Kemayoran.
"Kami mengajak warga Kemayoran membangkitkan rasa cinta dan kebanggaan untuk Kota Jakarta, dengan menjaga lingkungan bersih dan sehat, menghindari tawuran dan penggunaan obat terlarang," imbuhnya.
Seni sebagai Sarana Pelestarian Budaya Nasional
Ketua Pelaksana Festival Kemayoran 2025, Ani Purwatiningsih, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi media untuk membangun kesadaran budaya di tengah masyarakat.
"Membangun masyarakat berkebudayaan melalui seni Betawi dan ragam budaya di Indonesia," ujarnya.
Ia menekankan bahwa melalui festival ini, masyarakat diajak untuk mengenal, menggali, dan melestarikan warisan budaya Indonesia, khususnya Betawi sebagai identitas utama Jakarta.
Festival Kemayoran 2025 diharapkan menjadi agenda tahunan yang memperkuat karakter kota sekaligus merangkul kreativitas generasi muda dalam semangat kebinekaan.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti
