
Pantau - Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan peletakan batu pertama pembangunan proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM–IBC–CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Karawang, Jawa Barat, sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) senilai 5,9 miliar dolar AS.
Dorong Hilirisasi dan Kerja Cepat Kabinet
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada jajaran kabinet atas kerja cepat dalam mewujudkan proyek besar ini.
"Saya terima kasih kepada tim saya, kabinet saya semuanya kerja dengan baik, kerja dengan cepat, yang tidak bisa ikut cepat, kita tinggalkan di pinggir jalan saja," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa percepatan kerja, terutama dalam program hilirisasi, sangat penting untuk menghadirkan hasil nyata bagi rakyat.
Proyek ini menurutnya menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menjalin kemitraan strategis, terutama dengan mitra dari China.
Prabowo menyatakan bahwa proyek energi terbarukan dan ramah lingkungan ini adalah bagian dari cita-cita global yang harus diwujudkan bersama.
Proyek Strategis Nasional Bernilai Rp95 Triliun
Proyek ini dikerjakan oleh konsorsium yang terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Indonesia Battery Corporation (IBC), serta CATL, Brunp, dan Lygend (CBL).
Total nilai investasi mencapai 5,9 miliar dolar AS, dengan luas pengembangan mencapai 3.023 hektare.
Sebanyak enam subproyek dikembangkan, lima di Halmahera Timur dan satu di Karawang.
Proyek ini diperkirakan menyerap hingga 8.000 tenaga kerja dan mencakup pembangunan 18 infrastruktur strategis termasuk dermaga multifungsi.
Presiden Prabowo juga menegaskan komitmen Indonesia terhadap kerja sama internasional di tengah dinamika geopolitik.
"Indonesia selalu memilih kerja sama, selalu memilih kolaborasi, selalu memilih jalan tengah, selalu memilih persahabatan di atas permusuhan. Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak. Ini filosofi Tiongkoknya saya ambil alih," ucapnya.
Acara ini turut dihadiri Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perumahan Maruarar Sirait, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dan Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong.
Proyek dirancang dengan pendekatan ramah lingkungan, memanfaatkan kombinasi pembangkit energi dari PLTU (2x150 MW), PLTG (80 MW), limbah panas (30 MW), dan tenaga surya (172 MWp), termasuk 24 MWp di Karawang.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf