
Pantau - Sebuah unggahan di media sosial Facebook menyebarkan narasi menyesatkan yang mengimbau orang tua agar tidak memberikan vaksin HPV kepada anak-anak dengan alasan mengada-ada dan tanpa dasar ilmiah. Klaim tersebut telah dikonfirmasi sebagai hoaks oleh berbagai otoritas kesehatan dan pakar medis.
Klaim Bahaya Vaksin HPV Tak Berdasar dan Telah Dibantah Resmi
Unggahan viral itu menampilkan kalimat provokatif seperti:
"AWAS, PARA ORANG TUA"
"VAKSIN MEMATIKAN AKAN KEMBALI DIPAKSAKAN MASUK DARAH ANAK2 KALIAN"
"Efek Vaksin HPV * Mandul * Rahim Kering * Menopause Dini * Kanker * Masalah Otak * Autoimun * Meninggal Dunia"
Dalam narasi tersebut, vaksin HPV dikaitkan dengan sejumlah penyakit berat seperti gangguan otak, autoimun, bahkan kematian mendadak, tanpa menyertakan bukti atau referensi medis yang sah.
Kementerian Kesehatan RI menegaskan bahwa vaksin HPV yang digunakan dalam program imunisasi nasional telah melewati uji klinis dan dinyatakan aman.
Efek samping yang umum bersifat ringan dan sementara, seperti nyeri di lokasi suntikan atau demam ringan, dan hanya pada kasus sangat jarang terjadi reaksi alergi berat.
Pakar Kandungan: Vaksin HPV Tidak Sebabkan Kemandulan atau Menopause
Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, menyatakan bahwa tuduhan vaksin HPV menyebabkan kemandulan, rahim kering, atau menopause dini adalah mitos tanpa dasar ilmiah.
“Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan vaksin HPV menyebabkan gangguan reproduksi atau penyakit berat seperti yang dituduhkan dalam narasi tersebut,” tegas Prof. Yudi.
Klaim tersebut juga telah dibantah oleh kantor berita nasional ANTARA dalam kategori cek fakta.
Kesimpulan: Klaim Tersebut Hoaks
Klaim bahwa vaksin HPV menyebabkan berbagai penyakit serius hingga kematian dinyatakan tidak benar.
Vaksin HPV merupakan bagian dari upaya pencegahan kanker serviks dan telah digunakan secara luas di banyak negara dengan standar keamanan tinggi.
Rating: Hoaks.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf