
Pantau - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengundang tim gabungan evakuasi pendaki asal Brasil, Juliana Marins, ke Jakarta sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka dalam proses penyelamatan di Taman Nasional Gunung Rinjani.
Undangan tersebut ditujukan kepada 15 orang perwakilan dari berbagai institusi dan lembaga yang terlibat langsung dalam operasi evakuasi pendaki yang mengalami musibah tersebut.
"Saya secara tulus, dari lubuk hati yang paling dalam, saya atas nama pribadi dan juga kementerian, mengucapkan terima kasih," ungkap Raja Juli Antoni dalam pertemuan tersebut.
Apresiasi untuk Kolaborasi Kemanusiaan
Raja Juli Antoni menegaskan bahwa peristiwa ini membuktikan bahwa rasa kemanusiaan dapat melampaui batasan suku, agama, dan kewarganegaraan.
"Kolaborasi dan kerelawanan sangat relevan untuk mengatasi berbagai persoalan dalam kebencanaan," ia mengungkapkan.
Apresiasi khusus diberikan kepada Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi dan timnya yang terdiri dari Khafid As’Adi, I Gede Lanus, Samsul Padli, Randi Paozan, Rio Pratama, Muhammad Saopil Amri, serta Gunawan Qausari dari Damkar Lombok Timur.
Penghargaan juga disampaikan kepada Brigadir Harial Anugrah dari Brimob KOMPI 3 Yon B NTB, Maulana Ikhwannul Hakim dari BPBD Lotim, Abdul Haris Agam dan Herna Hadi Prasetyo dari Rinjani Squad, Hardiyansah dari LORAC, Haryadi Gustio Syafly dari Balai TN Gunung Rinjani, serta Mustiadi dari EMHC.
Pengetatan SOP dan Tanggung Jawab Kementerian
Dalam kesempatan yang sama, Menhut menyampaikan komitmennya untuk memperbaiki dan memperketat standar operasional prosedur (SOP) pendakian di kawasan konservasi.
"Saya tidak ingin berbisnis dengan nyawa manusia, salah satunya yang memungkinkan untuk kita meminimalisir agar tidak lagi terjadi adalah memperketat SOP pendakian kita, dan memperbaiki sarana dan prasarana kita. Kerja sama sekali lagi kita akan tingkatkan dengan Basarnas, dengan kelompok relawan, kepolisian, pemerintah daerah setempat, dan stakeholder lain," ujar Menhut.
Ia juga menegaskan pentingnya peningkatan pengawasan internal oleh jajaran Kementerian Kehutanan dalam pengelolaan kawasan konservasi, terutama taman nasional.
"Taman nasional ada dalam otoritas kita, maka tentu Kementerian Kehutanan memiliki tanggung jawab moral yang paling besar, oleh karena itu saya instruksikan ayo kita bersama-sama di internal untuk memperbaiki SOP pendakian kita," katanya.
- Penulis :
- Arian Mesa