
Pantau - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan siap menerima perwakilan sopir truk yang hari ini melakukan aksi unjuk rasa menolak kebijakan Over Dimension Over Loading (ODOL) dan menuntut perlindungan bagi pengemudi.
"(Kalau untuk hari ini siap terima perwakilan sopir terkait demo ODOL?) Siap," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, Rabu (2/7).
Aan menjelaskan bahwa pihaknya sebelumnya juga telah berdialog dengan perwakilan pengemudi truk yang menyampaikan sejumlah aspirasi utama.
Tuntutan Sopir Truk: Kaji Ulang RUU ODOL dan Hentikan Pungli
Dalam pertemuan sebelumnya, para sopir truk menyoroti lima isu penting: revisi Undang-Undang prioritas terkait ODOL, perlindungan dan kesejahteraan pengemudi, penegakan hukum yang adil agar tidak hanya menyasar sopir, penanganan premanisme dan pungutan liar di jalan, serta peninjauan ulang tarif batas atas angkutan barang.
"Sebenarnya kemarin sudah terima juga, sudah ngobrol tanggal berapa, ya? Kami sudah bertemu juga dengan teman-teman ini. Ya mungkin beliau, teman-teman pengen lebih, karena sudah direncanakan lama unjuk rasa ini, mungkin hanya menyampaikan apa? aspirasinya itu, ya, ke kita," kata Aan.
Kemenhub memandang aksi hari ini sebagai bentuk sah dari penyampaian aspirasi masyarakat, dan pihaknya membuka ruang dialog antara pelaku usaha dan pembuat regulasi.
"Ya bila mereka ingin bertemu, ya kita temuin, gitu kan. Orang kita sering ketemu kok. Ya, pernah ketemu juga," tambahnya.
Aksi Tersebar di Dua Titik, Ratusan Personel Polisi Disiagakan
Aksi demo sopir truk hari ini berlangsung di dua titik, yakni di belakang Kantor Kemenhub, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, serta di depan Gedung DPR RI.
Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan 366 personel untuk mengamankan aksi di Kemenhub, dan 386 personel lainnya untuk pengamanan aksi di DPR.
"Ada pengamanan di DPR dan di Kemenhub," jelas pihak kepolisian.
Diperkirakan sekitar 500 orang sopir truk ikut dalam aksi tersebut.
Massa aksi berasal dari berbagai organisasi pengemudi, antara lain Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI), Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), Aliansi Perjuangan Pengemudi Nusantara (APPN), Konfederasi Sopir Logistik Indonesia (KSLI), Asosiasi Sopir Logistik Indonesia (ASLI), dan Aliansi Pengemudi Angkutan Barang Indonesia (APABI).
- Penulis :
- Ahmad Yusuf