HOME  ⁄  Nasional

Penambang Timah di Bangka Diduga Diterkam Buaya di Sungai Baturusa, Tim SAR Lakukan Pencarian Intensif

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Penambang Timah di Bangka Diduga Diterkam Buaya di Sungai Baturusa, Tim SAR Lakukan Pencarian Intensif
Foto: Penambang Timah di Bangka Diduga Diterkam Buaya di Sungai Baturusa, Tim SAR Lakukan Pencarian Intensif(Sumber: ANTARA/Ho-Humas BPBD Bangka)

Pantau - Seorang penambang biji timah bernama Pebri (19) dilaporkan hilang dan diduga diterkam buaya saat bekerja di Sungai Baturusa, Kabupaten Bangka, pada Rabu (2/7) pukul 18.30 WIB.

Kepala Pelaksana BPBD Bangka, Rusmansyah, menyampaikan bahwa insiden terjadi di koordinat 2°01'04.6"S-106°07'15.1"E.

"Sebelum kejadian, pukul 17.45 korban bersama rekannya sedang memperbaiki mesin tambang biji timah di sungai itu, tiba-tiba rekan korban atas nama Iwan melihat korban diterkam buaya hingga ke dalam sungai", ungkap Rusmansyah.

Tim SAR Diterjunkan, Pencarian Dibantu Drone Thermal dan Kapal Warga

BPBD Bangka mengerahkan enam personel untuk membantu tim SAR, relawan, dan masyarakat dalam proses pencarian korban yang hingga kini belum ditemukan.

"Kita berharap korban segera ditemukan, baik dalam kondisi hidup maupun sudah meninggal dunia karena, sampai saat ini korban belum ditemukan", tambahnya.

BPBD terus berkoordinasi dengan tim lapangan mengingat Sungai Baturusa memiliki panjang yang cukup dan kedalaman air yang signifikan.

Rusmansyah juga mengingatkan masyarakat yang melakukan aktivitas penambangan di alur sungai agar lebih waspada terhadap potensi serangan satwa liar.

"Saya mengingatkan masyarakat yang melakukan aktivitas penambangan di alur sungai, supaya benar-benar memperhatikan kondisi di lingkungan sungai, musibah ini menjadi pelajaran agar tidak terulang kembali", ujarnya.

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menyatakan pihaknya langsung mengerahkan Tim Rescue setelah menerima laporan kejadian.

"Upaya pencarian pada malam hari, kita maksimalkan menggunakan pantauan visual Drone Thermal serta masyarakat turut melakukan penyisiran dengan kapal kayu", ungkapnya.

Hingga saat ini, pencarian masih terus dilakukan di sepanjang aliran Sungai Baturusa untuk menemukan keberadaan korban.

Penulis :
Aditya Yohan

Terpopuler