
Pantau - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, membebaskan seluruh biaya pengobatan bagi korban asal Jawa Timur yang dirawat di rumah sakit milik pemerintah provinsi akibat tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
"Kami pastikan seluruh korban asal Jatim yang dirawat di RS milik pemprov akan dibebaskan dari seluruh biaya pengobatan. Ini bentuk perhatian dan tanggung jawab pemerintah", ungkapnya.
Peristiwa tragis itu terjadi pada Rabu malam, 2 Juli 2025, saat kapal KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam sekitar pukul 23.20 WIB ketika berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk.
Penanganan Cepat dan Identitas Korban
Pemerintah Provinsi Jawa Timur langsung mengerahkan tim dari BPBD untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban bersama tim gabungan dari TNI, Polri, Polairud, Tagana, dan relawan.
Ambulans relawan juga disiagakan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, guna mempercepat penanganan medis para korban selamat.
Data sementara BPBD Jatim mencatat kapal tersebut mengangkut 78 orang penumpang dan awak kapal.
Hingga Kamis siang, dilaporkan 31 orang berhasil diselamatkan, sementara lima orang dinyatakan meninggal dunia, tiga di antaranya berasal dari Jawa Timur.
Tiga korban asal Jatim yang meninggal adalah Eko Satriyo (51) dan Elok Rumantini (34) dari Banyuwangi serta Anang Suryono (59) dari Probolinggo.
Dua korban lainnya adalah Cahyani (45) dari Jawa Tengah dan Fitri April Lestari (33), juga warga Banyuwangi.
Dari 31 korban selamat, 26 di antaranya berasal dari wilayah Jawa Timur, terutama dari Banyuwangi, Jember, dan Lumajang.
Proses Evakuasi dan Imbauan kepada Masyarakat
Proses pencarian korban masih terus dilakukan dan difokuskan di sekitar titik tenggelamnya kapal.
Peralatan seperti perahu karet, pelampung, dan logistik telah dikerahkan untuk mempercepat upaya penyelamatan.
Evakuasi terhadap 22 kendaraan yang ikut tenggelam masih menunggu hingga seluruh korban berhasil ditemukan.
Dugaan awal penyebab tenggelamnya kapal adalah kebocoran pada ruang mesin yang menyebabkan kapal terbalik.
Gubernur Khofifah menegaskan, "Saya sudah meminta Kepala BPBD untuk mengidentifikasi domisili para korban, memantau perkembangan, serta mengawal proses evakuasi hingga tuntas", ia mengungkapkan.
Khofifah juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
"Mohon doa dari seluruh masyarakat agar korban yang belum ditemukan bisa segera kembali ke keluarganya. Kita tidak akan berhenti berikhtiar", imbuhnya.
- Penulis :
- Shila Glorya