
Pantau - Tim Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 dari Norwegia melakukan evaluasi langsung terhadap Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang dikelola oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kalimantan Selatan, dengan fokus pada pertumbuhan tanaman dan tantangan teknis di lapangan.
Pemimpin Proyek PMU FOLU-NC1 Arif Rusman Yamin menyampaikan bahwa secara umum pertumbuhan tanaman di dua KTH yang ditinjau menunjukkan hasil positif.
Pada hari pertama, Tim FOLU meninjau KTH Berkat Sulasih dan KTH Bumi Sejahtera yang terletak di Desa Sungai Arfat, Kabupaten Banjar.
Lokasi tersebut merupakan tempat pelaksanaan penanaman perdana (kick off) yang dilakukan pada 14 Oktober 2024, dan dihadiri oleh Duta Besar Norwegia serta mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Evaluasi Pertumbuhan dan Kendala Teknis
Di KTH Berkat Sulasih, tanaman rambutan tumbuh dengan ketinggian antara 20–25 cm, sementara pohon mangga mencapai 70 cm, yang dinilai sebagai pertumbuhan bagus.
Meski demikian, kelompok tani tersebut masih mengalami kendala utama yaitu kekurangan pasokan air untuk penyiraman tanaman.
Arif meminta Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan segera membangun sumur bor untuk mengatasi masalah tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa Tim FOLU akan memberikan dukungan terhadap pembangunan infrastruktur air itu.
Sementara di KTH Bumi Sejahtera, Tim FOLU mendorong pengelolaan tanaman karet yang lebih optimal, terutama dari segi strategi pascapanen dan pemasaran.
Tim juga menyarankan agar kelompok tani memiliki mitra offtaker sebagai pembeli hasil panen buah dari program FOLU Net Sink.
Hasil evaluasi sementara menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pertumbuhan tanaman mencapai 75 persen dan diharapkan dapat meningkat menjadi lebih dari 90 persen ke depannya.
Dukungan Masyarakat dan Harapan Ekonomi
Perwakilan KTH Bumi Sejahtera, Agus Suparno, menyampaikan terima kasih atas kunjungan Tim FOLU dan berharap kelompoknya mendapatkan bimbingan teknis lanjutan agar hasil pertanian bisa lebih maksimal.
Ia juga menyatakan harapan agar program ini bisa memberikan tambahan pendapatan ekonomi bagi anggota kelompok tani.
Tim FOLU dijadwalkan akan melanjutkan peninjauan ke beberapa KTH lainnya di Kalimantan Selatan guna memastikan program FOLU Net Sink 2030 benar-benar memberikan manfaat ekologis dan sosial bagi masyarakat.
Tags:
- Penulis :
- Aditya Yohan