
Pantau - Sebanyak 19 penyelam dari tim gabungan menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu (5/7), sebelum diterjunkan untuk operasi pencarian korban kapal tenggelam di Selat Bali.
Pemeriksaan dilakukan guna memastikan kondisi kesehatan para penyelam dalam keadaan prima sebelum melakukan penyelaman di bawah laut yang memiliki kedalaman hingga 56 meter.
Penyelaman Tunggu Identifikasi Lokasi Bangkai Kapal
Para penyelam berasal dari TNI AL, Kepolisian, Badan SAR Nasional (Basarnas), dan komunitas selam yang tergabung dalam tim operasi gabungan.
"Timnya gabungan berasal dari berbagai instansi dengan keahlian menyelam," ungkap Ahli Madya Pencarian dan Pertolongan dari Direktorat Potensi Basarnas, Mohammad Arifin.
Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan penting dilakukan karena kondisi penyelaman di Selat Bali cukup ekstrem.
"Kemarin setelah dievaluasi kedalaman lautnya antara 50-56 meter. Oleh karena itu perlu dipastikan kesehatan para penyelam untuk memastikan mereka dalam kondisi yang prima," ujarnya.
Operasi penyelaman akan dilakukan setelah lokasi bangkai kapal berhasil diidentifikasi menggunakan alat pencari bawah laut yang masih ditunggu kedatangannya.
"Nanti setelah posisi kapal diketahui, baru tim penyelam akan diterjunkan, dan proses pencarian juga sangat bergantung pada faktor cuaca serta kondisi arus bawah laut harus dipastikan aman untuk keselamatan penyelam," tambah Arifin.
Korban Selamat dan Proses SAR Hari Ketiga
Arifin menyebut bahwa operasi SAR pada hari ketiga terus dilanjutkan dengan pengerahan tim Search and Rescue Unit (SRU) laut dan udara.
Berdasarkan data Posko SAR dan Potensi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, hingga Sabtu sore, tercatat korban selamat sebanyak 30 orang, korban meninggal 6 orang, dan 29 orang masih dalam pencarian.
Kecelakaan laut terjadi pada Rabu (2/7) malam pukul 23.35 WIB saat kapal KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali.
Kapal tersebut mengangkut total 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 anak buah kapal (ABK).
- Penulis :
- Ahmad Yusuf