
Pantau - PT Pos Indonesia mencatatkan peningkatan efisiensi logistik hingga 42 persen setelah menerapkan teknologi robotik dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam proses pemilahan dan pelabelan barang.
Direktur Pengembangan Bisnis PT Pos Indonesia, Prasabri Pesti, menjelaskan bahwa langkah ini menjadi strategi kunci untuk meningkatkan daya saing global dan menjadikan perusahaan logistik lebih efisien serta menguntungkan.
"Implementasi robotik dan AI dalam proses robotic sorting dan auto labelling di Pos Indonesia berhasil mendorong efisiensi hingga 42 persen," ungkapnya.
Teknologi Pemilahan dan Pelabelan Dorong Efisiensi Operasional
PT Pos Indonesia mulai mengadopsi sistem robotic sorting sejak tahun 2023 untuk memisahkan paket berdasarkan kelompok tujuan.
Selanjutnya, perusahaan juga menerapkan teknologi auto labelling untuk mempercepat proses pelabelan paket secara otomatis.
Kedua teknologi ini berhasil menurunkan biaya operasional dan meningkatkan ketepatan waktu pengiriman, yang menjadi elemen penting dalam layanan logistik modern.
Menurut Prasabri Pesti, "Penggunaan robot mesin pemilahan telah menciptakan efisiensi sumber daya manusia hingga 30 persen dan mempercepat kecepatan pemilahan hingga 2,5 kali dibandingkan secara manual."
Saat ini, PT Pos Indonesia mengoperasikan sekitar 150 robot sortir di Jakarta dan Surabaya, serta segera memperluasnya ke Yogyakarta.
Robot-robot tersebut mampu menangani hingga 18.000 paket per jam dengan tingkat kesalahan hanya 0,7 per satu juta (0,7 ppm).
" Kami akan terus melakukan otomatisasi di semua lini yang disesuaikan dengan roadmap sumber daya manusia, karena harus ada tahapan persiapan pengalihan tugas pegawai yang semula melakukan sorting dan labelling ke bidang tugas baru," ia mengungkapkan.
Pendapatan dari portofolio logistik PT Pos Indonesia meningkat dari 12 persen pada 2022 menjadi 41 persen pada akhir 2024, mencerminkan keberhasilan transformasi teknologi ini.
Armada Listrik Jadi Penunjang Efisiensi Biaya Operasional
Selain otomatisasi proses sortir dan pelabelan, PT Pos Indonesia juga mengandalkan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) untuk efisiensi pengiriman.
Perusahaan kini memiliki lebih dari 1.200 armada roda empat dan lebih dari 13.000 sepeda motor, sebagian di antaranya sudah menggunakan teknologi listrik.
Penerapan EV Car dan EV Ride diklaim mampu menekan biaya operasional hingga 40 persen, terutama dalam aspek bahan bakar dan pemeliharaan.
"Dengan menggunakan EV, efisiensi yang dihasilkan adalah dapat menekan biaya bahan bakar hingga 70 persen dan biaya pemeliharaan kendaraan hingga 30 persen," jelas Prasabri.
Meski begitu, perusahaan tetap mempertimbangkan aspek ketahanan kendaraan listrik untuk pemakaian harian yang intensif.
PT Pos Indonesia merencanakan konversi seluruh armadanya menjadi 100 persen kendaraan listrik secara bertahap mulai tahun 2030.
- Penulis :
- Shila Glorya
- Editor :
- Tria Dianti