HOME  ⁄  Nasional

Jakarta Dalam Warna Didorong Jadi Gerakan Budaya Betawi Sehari-hari

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Jakarta Dalam Warna Didorong Jadi Gerakan Budaya Betawi Sehari-hari
Foto: Jakarta Dalam Warna Didorong Jadi Gerakan Budaya Betawi Sehari-hari(Sumber: ANTARA/Khaerul Izan)

Pantau - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa acara “Jakarta Dalam Warna” merupakan bagian dari upaya menjadikan Jakarta sebagai kota kebudayaan yang mengakar, khususnya dalam pelestarian budaya Betawi.

Pramono menegaskan bahwa kegiatan budaya seperti ini tidak boleh hanya dilakukan saat hari besar atau seremonial, tetapi harus menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari.

Budaya Betawi Diperkuat sebagai Identitas Ibu Kota

“Acara-acara seperti ini tidak harus pada saat perayaan saja. Tetapi harus ada di dalam masyarakat sendiri,” ungkapnya di Bundaran Hotel Indonesia, Ahad (6/7), saat menghadiri gelaran budaya dalam rangka Hari Bebas Kendaraan Bermotor.

Ia juga menekankan bahwa setelah diundangkannya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta, perhatian terhadap pembangunan budaya dan identitas kota menjadi semakin penting.

Pemprov DKI disebut tengah menciptakan kota yang nyaman bagi semua, baik bagi pendatang maupun warga asli, dengan menjadikan budaya Betawi sebagai kebanggaan bersama.

“Maka untuk itu di berbagai acara saya sudah mewajibkan semuanya bersandar Betawi. Agar masyarakat Jakarta betul-betul bisa menikmati budayanya,” ujarnya.

Ribuan Pesilat dan Penari Meriahkan Bundaran HI

Acara “Jakarta Dalam Warna” dimeriahkan oleh ribuan peserta dari berbagai perguruan silat dan sanggar tari se-Jakarta.

Aksi pencak silat spektakuler seperti mematahkan batako dan pelat besi menjadi atraksi yang menarik perhatian warga.

Acara dimulai pukul 06.00 WIB bertepatan dengan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day) yang berlangsung di Jalan MH Thamrin hingga Sudirman, Jakarta Pusat.

Antusiasme masyarakat yang hadir menunjukkan bahwa pelestarian budaya lokal dapat menyatu dengan ruang publik jika difasilitasi secara rutin.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti

Terpopuler