
Pantau - Wakil Bupati Purbalingga Dimas Prasetyahani menyatakan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki multiplier effect yang signifikan, tidak hanya dalam penurunan angka stunting, tetapi juga dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Dapur Sehat Layani Ribuan Warga, Fokus pada Gizi Anak dan Ibu
Program MBG merupakan bagian dari komitmen nasional dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak dan keluarga prasejahtera.
Dimas mengapresiasi Yayasan Cahaya Putra Cendekia atas dukungannya terhadap program tersebut melalui pengoperasian dapur sehat kelima di Kabupaten Purbalingga.
"Ini adalah dapur kelima se-Kabupaten Purbalingga. Kita doakan agar dapur sehat ini terus bersinergi dengan para pemangku kepentingan di Pengadegan, sehingga dapat berjalan secara optimal dan berkelanjutan," ujarnya.
Dapur sehat ini akan melayani total 3.148 penerima manfaat, dengan tahap awal mencakup 1.521 orang, terdiri dari siswa taman kanak-kanak, kelompok bermain, PAUD, SD, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
"Pelayanan untuk siswa SMP dan SMA akan dimulai pada 14 Juli 2025, setelah kegiatan belajar mengajar aktif kembali," jelas Kepala SPPG Yayasan Cahaya Putra Cendekia, Intan Daud.
Menu makanan disesuaikan dengan usia dan kebutuhan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), dan akan diawasi secara berkala oleh puskesmas serta ahli gizi guna menjamin kelayakan dan keamanan konsumsi.
Libatkan Warga Lokal, Dorong Pertanian dan Ketahanan Pangan Komunitas
Pelaksanaan SPPG melibatkan satu kepala unit, seorang ahli gizi, seorang akuntan, serta 47 sukarelawan yang seluruhnya berasal dari masyarakat lokal.
Untuk bahan pangan, terutama sayur-mayur, dapur sehat menggandeng petani dari Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.
Ketua Yayasan Cahaya Putra Cendekia Sarjono mengajak masyarakat di Kecamatan Pengadegan berinovasi dalam sektor pertanian guna mendukung pasokan bahan pangan ke dapur sehat.
Hasil panen warga berpotensi dibeli langsung oleh SPPG, menciptakan sinergi antara program gizi dan ekonomi lokal.
"Saat ini baru terdapat 40 pihak yang mengajukan pendirian SPPG, padahal untuk mencakup seluruh wilayah Purbalingga dibutuhkan sekitar 60–70 dapur sehat," ungkapnya.
Yayasan saat ini juga tengah merintis dapur sehat di Desa Langgar, Kecamatan Kejobong, yang menurut penilaian Badan Gizi Nasional telah mencapai progres pembangunan sebesar 40 persen.
- Penulis :
- Aditya Yohan