
Pantau.com - Sedikitnya terdapat tujuh wilayah yang terdampak hujan abu akibat erupsi Gunung Agung di Bali pada pukul 04.09 WITA. Intensitas hujan abu disetiap wilayah cenderung beragam, dari hujan ringan hingga sedang.
"Wilayah yang terkena paparan hujan abu sebagai berikut, Banjar Dinas Uma Anyar Ababi bagian barat terpapar hujan abu ringan, Wilayah Kota Amlapura terpapar hujan abu sedang, Desa Seraya Barat terpapar hujan abu ringan, Desa Seraya Tengah terpapar hujan abu ringan, Banjar Dinas Ujung Pesisi terpapar hujan abu ringan, Lingkungan Pesagi dan Lingkungan Pebukit hujan abu ringan, dan Desa Tenggalinggah hujan abu ringan," papar Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Minggu (30/12/2018).
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Masih Erupsi, Masyarakat Cilegon dan Serang Diimbau Tak Keluar Rumah
Selain ketujuh wilayah tersebut, sambung Sutopo, kantor BPBD Kabupaten Karangasem, Bali juga terkena hujan abu ringan. Hasil koordinasi dengan Kepala Desa Ban dan Desa Dukuh Gunung Agung terpantau cerah dan tidak terpantau ada asap keluar dan hujan abu. Sementara Desa Jungutan jika dilihat dari Kantor BPBD Gunung Agung tertutup mendung tebal.
Sebelumnya Gunung Agung mengalami erupsi selama kurang lebih 3 menit 8 detik namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm.
Sutopo menyampaikan saat ini gunung Agung masih berstatus level III atau siaga. Masyarakat maupun wisatawan diimbau tidak melakukan pendakian dan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 kilo meter dari Kawah Puncak Gunung Agung.
"Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan gunung Agung," tambah Sutopo.
Baca juga: Gunung Agung Belum Stabil, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar Hujan
Tak hanya itu, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung diingatkan waspada terhadap potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi