
Pantau - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, melakukan pertemuan penting dengan pejabat tinggi Pemerintah Jerman, Thomas Rachel, di Berlin pada Selasa, 8 Juli 2025, untuk membahas peran agama dalam menjawab tantangan global.
Dalam pertemuan tersebut, Gus Yahya memaparkan inisiatif Gerakan Global Religion of Twenty (R20) yang diinisiasi NU dan diluncurkan pada KTT G20 di Bali tahun 2022.
"R20 adalah ikhtiar NU agar agama-agama turut mengambil tanggung jawab dalam merumuskan solusi peradaban, bukan sekadar menjadi bagian dari masalah", ujar Gus Yahya.
Konsensus Kebangsaan Indonesia Jadi Inspirasi Inklusivitas Global
Gus Yahya juga menyampaikan kepada Thomas Rachel bahwa Indonesia memiliki konsensus kebangsaan yang kuat dan sudah teruji, yang terdiri dari:
- Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara,
- Pancasila sebagai ideologi,
- UUD 1945 sebagai dasar konstitusi,
- Bhinneka Tunggal Ika sebagai prinsip kebhinekaan.
Keempat pilar ini menjadi fondasi strategis dalam menjaga keutuhan bangsa serta dalam mengelola keragaman masyarakat Indonesia yang sangat majemuk.
Gus Yahya menekankan bahwa pengalaman Indonesia dalam menjaga dan menerapkan konsensus tersebut dapat menjadi model inspiratif bagi komunitas internasional dalam membangun tatanan dunia yang inklusif dan harmonis.
Komitmen Bersama untuk Perdamaian Global
Thomas Rachel, yang merupakan tokoh berpengaruh di Jerman dan Eropa, menyambut baik berbagai inisiatif PBNU dan menyatakan kekagumannya terhadap NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia.
Ia menilai NU konsisten memperjuangkan nilai-nilai toleransi, demokrasi, dan kemanusiaan dalam skala nasional maupun internasional.
Pertemuan tersebut ditutup dengan komitmen bersama untuk mengembangkan kerja sama strategis di bidang kemanusiaan serta memperkuat jejaring global demi masa depan peradaban yang damai dan berkeadilan.
- Penulis :
- Aditya Yohan