
Pantau - Presiden Prabowo Subianto mengakui bahwa program makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi prioritas pemerintahannya meniru skema Programa Nacional de Alimentação Escolar (PNAE) dari Brazil, sebuah program makan siang gratis bagi anak-anak sekolah yang telah berjalan sejak 1955.
Indonesia Menjadikan PNAE Sebagai Role Model
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Prabowo saat konferensi pers bersama Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Kepresidenan Brazil, Palácio do Planalto, pada Rabu, 9 Juli 2025.
"Kami dengan jujur mengatakan kami menjadikan program (PNAE) Anda sebagai role model dan kami saat ini menjalankan program ambisius makan siang bergizi gratis untuk anak-anak dan ibu hamil di Indonesia," ungkapnya.
Prabowo menjelaskan bahwa program MBG di Indonesia telah dimulai sejak 6 Januari 2025 dan berjalan sesuai target.
Program ini menargetkan 82,9 juta penerima manfaat per hari pada akhir Desember 2025.
PNAE sendiri telah berjalan selama 70 tahun dan saat ini memberikan makan bergizi kepada 40 juta anak di lebih dari 155.000 sekolah negeri di seluruh Brazil.
Skema tersebut dibiayai oleh Badan Pembiayaan Nasional untuk Pengembangan Pendidikan (FNDE) di bawah Kementerian Pendidikan Brazil, dengan anggaran mencapai 5,5 miliar real Brazil atau sekitar Rp16,3 triliun pada tahun 2024.
Bahas Kerja Sama Strategis dan Tata Kelola Global
Dalam kunjungan kenegaraannya, Presiden Prabowo juga memimpin pertemuan bilateral dengan Presiden Lula untuk membahas kerja sama di bidang energi bersih, perdagangan dan investasi, pertahanan, serta isu-isu global seperti konflik Rusia-Ukraina dan solusi dua negara untuk Israel-Palestina.
"Brazil adalah negara yang besar, dengan populasi yang besar dengan ekonomi yang kuat dan saya yakin akan memainkan peran lebih untuk memimpin dan saya pikir, kita harus menggabungkan upaya bersama, menggabungkan suara kita bersama untuk mereformasi (PBB dan tata kelola global) bersama negara-negara lain seperti India, Afrika Selatan, Mesir, Nigeria, Jerman, Jepang, dan Meksiko," ujar Prabowo.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo didampingi oleh sejumlah menteri, termasuk Zulkifli Hasan, Bahlil Lahadalia, Budi Santoso, Brian Yuliarto, Arrmanatha Christiawan Nasir, Teddy Indra Wijaya, serta Duta Besar RI untuk Brazil Edy Yusup.
Sementara itu, Presiden Lula didampingi oleh para menteri utama seperti Mauro Vieira, Carlos Henrique Baqueta Fávaro, Camilo Santana, José Wellington Barroso de Araújo Dias, Marina Silva, penasihat presiden Celso Amorim, serta Dubes Brazil untuk Indonesia George Prata.
- Penulis :
- Aditya Yohan