Pantau - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa Sekolah Rakyat tidak boleh diisi oleh siswa titipan, apalagi yang berasal dari praktik suap, korupsi, kolusi, atau nepotisme.
Ia menyampaikan bahwa rakyat memberi pesan kuat agar tujuan awal pendirian Sekolah Rakyat benar-benar dijalankan secara adil dan transparan.
"Masyarakat mendukung keberadaan Sekolah Rakyat selama pelaksanaannya sesuai dengan tujuan awal," ujar Gus Ipul.
Seleksi Berdasarkan Data Sosial Ekonomi, Bukan Rekomendasi Personal
Pemerintah memastikan bahwa siswa Sekolah Rakyat akan diambil berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), bukan rekomendasi personal.
Penyesuaian tersebut merujuk pada Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Gus Ipul menekankan bahwa Sekolah Rakyat adalah solusi pendidikan untuk anak-anak yang belum sekolah, tidak sekolah, atau berpotensi putus sekolah.
Ia juga memastikan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat tidak akan mengurangi jumlah siswa di sekolah-sekolah reguler yang telah ada.
63 Sekolah Rintisan Beroperasi Juli, Sekolah Permanen Mulai Dibangun September
Pemerintah akan mendirikan dua jenis Sekolah Rakyat, yaitu Sekolah Rakyat rintisan dan Sekolah Rakyat permanen.
Sekolah rintisan akan menggunakan aset milik pemerintah yang telah dinyatakan layak oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU), seperti gedung milik Kemensos maupun kementerian/lembaga lain.
Hasil asesmen dan survei dari Kementerian PU menunjukkan terdapat 100 titik lokasi yang layak untuk menjadi Sekolah Rakyat rintisan, dengan kapasitas lebih dari 9.700 siswa.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 63 sekolah akan mulai beroperasi pada 14 Juli 2025, sementara 37 titik sisanya menyusul pada akhir Juli 2025.
Pemerintah juga menargetkan pembangunan 100 Sekolah Rakyat permanen dimulai pada September 2025 dan selesai pada Juni 2026.
Setiap sekolah permanen dirancang untuk menampung sekitar 1.000 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
