billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kementerian ESDM Terapkan Tiga Strategi Dorong Produksi Minyak Nasional, Target Satu Juta Barel per Hari di 2030

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Kementerian ESDM Terapkan Tiga Strategi Dorong Produksi Minyak Nasional, Target Satu Juta Barel per Hari di 2030
Foto: Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung diwawancarai setelah membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan di Jakarta (sumber: ANTARA/Fransiskus Salu Weking)

Pantau - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan penerapan tiga strategi utama guna meningkatkan produksi minyak Indonesia, yang bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkapkan strategi tersebut saat membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) di Jakarta, Kamis, 10 Juli 2025.

Optimalisasi Teknologi dan Reaktivasi Sumur

Strategi pertama adalah optimalisasi penggunaan teknologi dan teknik produksi, termasuk fracking, enhanced oil recovery (EOR), dan pengeboran horizontal.

Strategi kedua mencakup reaktivasi sebanyak 4.495 sumur idle dari total 16.990 sumur yang ada di Indonesia.

Langkah ini diharapkan mampu mendorong peningkatan produksi minyak secara signifikan di tengah penurunan produksi dalam beberapa tahun terakhir.

Produksi minyak Indonesia pada 2024 tercatat rata-rata sebesar 580.000 barel per hari (bpd), turun dari angka 606.000 bpd pada tahun 2023.

Pemerintah menargetkan produksi minyak pada tahun 2025 bisa mencapai 605.000 bpd.

Eksplorasi Wilayah Baru dan Target Jangka Panjang

Strategi ketiga adalah eksplorasi potensi cadangan minyak baru, terutama di wilayah Indonesia Timur.

Wakil Menteri Yuliot Tanjung menegaskan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dalam percepatan proses eksplorasi dan perizinan.

"Kalau sumur baru, harus ada dukungan kepala daerah supaya proses perizinan dan lainnya bisa dipercepat," ungkapnya.

Menurut Yuliot, konsumsi minyak dalam negeri saat ini mencapai 1,6 juta bpd, sehingga Indonesia masih harus mengimpor sekitar satu juta bpd untuk memenuhi kebutuhan nasional.

"Dengan harapan, tahun 2030 tingkat produksi minyak Indonesia sudah mencapai satu juta barel per hari," ia mengungkapkan.

Yuliot juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, daerah penghasil migas, dan asosiasi dalam mengimplementasikan strategi-strategi tersebut secara konsisten dan efektif.

Penulis :
Arian Mesa