
Pantau - Anggota Komisi IX DPR RI, Muh Haris, meminta Kementerian Kesehatan memastikan pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) merata hingga ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), tidak hanya terpusat di Pulau Jawa.
Pemerataan Pelayanan Jadi Kunci Keberhasilan Program
Dalam rapat kerja Komisi IX DPR bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang digelar tertutup pada Rabu, 9 Juli 2025, Haris menyoroti bahwa program CKG telah menjangkau 10,7 juta orang, namun distribusinya belum merata.
Ia mendorong Kemenkes mempercepat transformasi sistem kesehatan nasional dan menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi, seperti aplikasi SATU SEHAT dan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK), guna memperluas cakupan layanan.
Haris juga menggarisbawahi urgensi pembangunan RSUD di daerah, serta menegaskan komitmen DPR untuk mengawal pemanfaatan anggaran agar benar-benar berdampak bagi masyarakat.
"Pengawasan ini diperlukan agar program tidak hanya menjadi laporan kinerja, tetapi berdampak nyata bagi rakyat," ungkap Haris.
Menkes: Mayoritas Peserta dari Jawa, Penyakit Gigi Paling Banyak Ditemukan
Dalam kesempatan yang sama, Menkes Budi Gunadi Sadikin melaporkan bahwa hingga saat ini sebanyak 8,2 juta orang telah memanfaatkan program CKG, dari total 8,7 juta pendaftar sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025.
Tiga provinsi dengan peserta terbanyak adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Ia juga menyebut lebih banyak peserta perempuan dibandingkan laki-laki.
Empat penyakit paling banyak ditemukan dalam pemeriksaan adalah:
- Masalah gigi
- Hipertensi
- Diabetes
- Obesitas
Menkes mengimbau masyarakat tidak perlu panik jika ditemukan risiko penyakit serius seperti stroke, jantung, atau ginjal, karena bisa segera ditindaklanjuti di fasilitas kesehatan selama BPJS Kesehatan masih aktif.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf