
Pantau - Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa ada kemungkinan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akan bertemu langsung dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk membahas kebijakan tarif impor sebesar 32 persen yang dikenakan kepada Indonesia.
Meski belum dipastikan waktunya, pertemuan ini dinilai penting untuk memperkuat posisi Indonesia dalam negosiasi perdagangan internasional.
Fokus Negosiasi Tarif, BRICS Tidak Terkait
Prasetyo menyatakan bahwa saat ini Presiden Prabowo tengah menjalani kunjungan luar negeri ke Arab Saudi, Brasil, Belgia, dan Prancis selama dua pekan, sehingga pertemuan dengan Trump belum dijadwalkan.
“Ada, tapi saya belum bisa memastikan kapan,” ujarnya.
Negosiasi tarif sendiri saat ini sedang dilakukan oleh tim khusus yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Tujuan utama negosiasi ini adalah mendorong pemerintah Amerika Serikat untuk meninjau ulang kebijakan tarif agar lebih menguntungkan bagi perdagangan Indonesia.
“Ya kita berharap, kita betul-betul berharap itu Pemerintah Amerika dapat mempertimbangkan. Tapi makanya kita tunggu, mohon doanya dari seluruh masyarakat Indonesia supaya tim negosiator dapat memberikan hasil yang terbaik bagi bangsa dan negara kita,” ucap Prasetyo.
Ia juga menepis anggapan bahwa pengenaan tarif ini berkaitan dengan keanggotaan Indonesia dalam BRICS.
“Pengenaan tarif 32 persen itu pun kan jauh-jauh hari sebelum kita dinyatakan menjadi anggota penuh BRICS. Saya pikir enggak ada hubungannya,” tegasnya.
Negosiasi Masih Berlangsung, Airlangga Temui Pejabat AS
Meskipun proses negosiasi sedang berlangsung, Presiden AS Donald Trump tetap memberlakukan tarif 32 persen kepada produk impor dari Indonesia.
Namun, Juru Bicara Kementerian Koordinator Perekonomian, Haryo Limanseto, menyatakan bahwa masih ada ruang untuk negosiasi lebih lanjut.
“Makanya dari surat itu kita menganggap bahwa kita masih punya peluang untuk berdiskusi lagi. Nah, kemudian pihak AS juga menyampaikan bahwa mereka akan merespons, jadinya ini belum final,” jelas Haryo.
Saat ini, Menko Airlangga tengah berada di Washington DC dan dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi AS, di antaranya Secretary of Treasury Scott Bessent, Head of United States Trade Representative (USTR) Jamieson Greer, dan Secretary of Commerce Howard Lutnick.
Haryo menambahkan, “Karena masih tersedia ruang untuk merespons sebagaimana yang disampaikan oleh Pemerintah AS, Pemerintah Indonesia akan mengoptimalkan kesempatan yang tersedia demi menjaga kepentingan nasional ke depan.”
- Penulis :
- Aditya Yohan