Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kementerian Pariwisata Luncurkan Tiga Publikasi Strategis untuk Dukung Pemulihan dan Transformasi Pariwisata Nasional

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Kementerian Pariwisata Luncurkan Tiga Publikasi Strategis untuk Dukung Pemulihan dan Transformasi Pariwisata Nasional
Foto: Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Martini M. Paham paparkan tiga karya ilmiah terkait pariwisata Indonesia (sumber: Kementerian Pariwisata)

Pantau - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) resmi meluncurkan tiga publikasi ilmiah strategis yang bertujuan mendukung pengambilan kebijakan berbasis data dalam sektor pariwisata nasional.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Martini M. Paham, menyampaikan bahwa ketiga publikasi tersebut telah melalui proses penyusunan dan finalisasi sehingga siap dipublikasikan.

"Ketiga produk ini telah melalui proses penyusunan dan finalisasi sehingga telah siap untuk dipublikasikan", ujar Diah dalam keterangan pers yang diterima pada Minggu.

Tourism Snapshot Soroti Resiliensi Pariwisata Indonesia

Publikasi pertama berjudul Tourism Snapshot Volume 1 No. 1 Tahun 2025 mengangkat tema "Beyond Recovery: Toward Transformation in Indonesia Tourism Resilience".

Laporan triwulanan ini diterbitkan oleh Asisten Deputi Manajemen Strategis dan menyoroti dinamika pemulihan serta tantangan struktural sektor pariwisata Indonesia pasca pandemi.

Edisi perdana membahas enam topik utama, antara lain: pemulihan pariwisata global, resiliensi pariwisata Indonesia, potensi krisis pariwisata tahun 2025, dampak geopolitik global, manajemen krisis kepariwisataan, serta rekomendasi strategis.

"Publikasi ini ditujukan untuk menjadi referensi ringkas berbasis data yang mendukung pengambilan kebijakan strategis secara responsif dan antisipatif", kata Diah.

Laporan ini menyajikan data tentang kunjungan wisatawan mancanegara, perjalanan wisatawan nusantara, dan tingkat okupansi hotel, serta tekanan terhadap sektor perhotelan dan restoran yang diakibatkan oleh kebijakan efisiensi, ketimpangan daya beli, dan praktik ilegal di bidang akomodasi.

Laporan juga mengkaji ancaman bencana, kecelakaan, serta pengaruh ketegangan geopolitik terhadap arus wisatawan internasional.

"Melalui publikasi Tourism Snapshot diharapkan ada instrumen komunikasi kebijakan yang bersifat adaptif, informatif, dan aplikatif", tambahnya.

JKI dan Kajian Okupansi Hotel Perkuat Basis Ilmiah Kebijakan Pariwisata

Publikasi kedua adalah Jurnal Kepariwisataan Indonesia (JKI) Volume 19 No. 1 Tahun 2025 yang berisi artikel hasil penelitian, kajian konseptual, ulasan kebijakan, serta telaah ilmiah sektor pariwisata.

JKI berfokus pada lima tema utama: destinasi dan infrastruktur, pemasaran, industri dan investasi, sumber daya manusia dan kelembagaan, dengan penekanan pada konteks Indonesia dalam perspektif global.

Edisi ini juga membahas transformasi digital dalam promosi destinasi, strategi keberlanjutan berbasis masyarakat, kebijakan insentif investasi, serta penguatan kelembagaan pariwisata lokal.

Kontributor berasal dari akademisi, peneliti lembaga, hingga praktisi sektor pariwisata.

"Melalui publikasi ini, JKI diharapkan menjadi wadah diseminasi pengetahuan ilmiah dan pemikiran strategis yang dapat dimanfaatkan oleh institusi pendidikan, pemangku kebijakan, dan pelaku usaha pariwisata", jelas Diah.

Publikasi ketiga adalah Kajian Kebijakan Bidang Kepariwisataan Volume 1 Tahun 2025 berjudul "Dampak Penurunan Okupansi Hotel", yang disusun bersama enam Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di bawah Kemenparekraf.

Kajian ini merespons tren penurunan tingkat hunian hotel di berbagai destinasi wisata utama.

Beberapa penyebab yang diidentifikasi antara lain kebijakan efisiensi belanja perjalanan dinas, penurunan daya beli masyarakat, serta perubahan perilaku dan preferensi wisatawan.

"Selain mengidentifikasi permasalahan, kajian ini juga menyampaikan rekomendasi kebijakan yang bersifat jangka pendek hingga menengah, termasuk insentif strategis, skema promosi kolaboratif, serta perlunya penyesuaian strategi pemasaran hotel", ujar Diah.

Diah berharap hasil kajian ini dapat digunakan sebagai dasar intervensi kebijakan yang mendorong pemulihan sektor perhotelan nasional.

Penulis :
Shila Glorya