Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mendikdasmen Rancang SMK Empat Tahun dan Perluas Kemitraan Industri untuk Kurangi Pengangguran

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Mendikdasmen Rancang SMK Empat Tahun dan Perluas Kemitraan Industri untuk Kurangi Pengangguran
Foto: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti dikonfirmasi wartawan usai bertemu Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal di Kantor Gubernur NTB di Mataram (sumber: ANTARA/Nur Imansyah)

Pantau - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengumumkan rencana perpanjangan masa belajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi empat tahun sebagai langkah strategis mempersiapkan lulusan memasuki dunia kerja dan menekan angka pengangguran.

Rencana tersebut disampaikan Abdul Mu'ti usai bertemu dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, di Kantor Gubernur NTB, Mataram, pada Senin.

"Nanti akan ada SMK empat tahun. Nanti yang satu tahun disiapkan untuk mereka masuk dunia kerja," ungkapnya.

Selain penambahan masa belajar, Kemendikdasmen juga menyiapkan model SMK baru yang menjalin kemitraan langsung dengan unit bisnis.

Dengan pola tersebut, siswa akan memiliki ikatan kerja bahkan sebelum mereka lulus dari sekolah.

Kemitraan dan Sertifikasi Keahlian

Abdul Mu'ti menyatakan bahwa pihaknya juga akan mengembangkan kerja sama antara SMK dengan Balai Latihan Kerja (BLK).

"Nanti juga ke depan kami akan mengembangkan SMK yang bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK), sehingga mereka praktik di BLK, dapat sertifikasi yang sesuai dengan keahlian khusus mereka, selain mereka juga mempunyai ijazah SMK," ia mengungkapkan.

Model ini ditujukan agar lulusan SMK menjadi tenaga kerja terampil dan siap pakai, sekaligus menekan angka pengangguran secara nasional.

Ia menambahkan, "Kami juga menawarkan untuk pengembangan praktik kerja pengabdian masyarakat (PKPM) dengan keahlian."

Program untuk Siswa Putus Sekolah dan Apresiasi Daerah

Kemendikdasmen juga membuka program pendidikan SMK bagi mereka yang sempat putus sekolah.

Pada tahap awal, kuota program ini disiapkan untuk 1.000 orang.

"Sementara ini jumlahnya 1.000 orang tetapi nanti kita tambahi lagi untuk tahun-tahun yang akan datang. Jadi prinsipnya kami berjalan dengan Pak Gubernur untuk program SMK dan tentu saja revitalisasi di NTB untuk pusat juga lumayan," jelas Abdul Mu'ti.

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menyambut baik dukungan dari Kemendikdasmen untuk pengembangan pendidikan vokasi di wilayahnya.

"Jadi Pak Menteri memberikan dukungan penuh pada kita untuk mengembangkan sekolah vokasi tidak hanya negeri tetapi juga swasta yang menghubungkan dan cocok atau link and match dengan pasar yang diberikan," ujarnya.

Program ini diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di NTB secara signifikan.

Penulis :
Shila Glorya