
Pantau - Tugas sebagai SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi pencarian korban kecelakaan laut KMP Tunu Pratama Jaya resmi dialihkan dari Basarnas ke Kantor SAR Surabaya pada Selasa, 15 Juli 2025.
Pengalihan Komando SAR untuk Efisiensi Operasi Lanjutan
Pengalihan ini bertujuan untuk melanjutkan pencarian terhadap 17 korban yang hingga kini masih belum ditemukan.
Serah terima tugas berlangsung di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, dan disaksikan oleh keluarga korban serta perwakilan instansi terkait.
Penandatanganan dilakukan oleh Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyatno dan Kepala Seksi Operasi dan Kesiapsiagaan Kantor SAR Surabaya Didit Arie Ristandy.
"Kami selaku SMC daerah mulai merencanakan kegiatan pemantauan sekaligus melakukan pencarian selama tujuh hari ke depan mulai hari ini," ungkap Didit Arie Ristandy.
Ia menyampaikan bahwa pencarian akan difokuskan dengan metode penyisiran ke arah selatan Selat Bali.
Koordinasi telah dilakukan dengan unsur wilayah Banyuwangi, Jawa Timur, serta Kabupaten Jembrana, Bali.
Operasi SAR lanjutan juga menandai hari ke-14 sejak insiden tenggelamnya kapal pada Rabu, 2 Juli 2025.
Masa pencarian resmi diperpanjang hingga 21 Juli 2025 dengan memaksimalkan penggunaan alat utama SAR (alut).
Tim Gabungan Siap Lakukan Pengangkatan Bangkai Kapal
Kekuatan wilayah yang dikerahkan dalam operasi lanjutan mencakup Kantor SAR Surabaya, Pos SAR Banyuwangi, jajaran TNI dan Polri, serta instansi pendukung lainnya.
Personel yang terlibat antara lain Ditpolairud Polda Jawa Timur, Polresta Banyuwangi, kepolisian wilayah Denpasar Bali, dan Lanal Banyuwangi dari unsur TNI AL.
Dukungan juga datang dari pemerintah daerah, BMKG Banyuwangi, serta tim DVI Polda Jatim yang bertugas dalam proses identifikasi korban.
Tim SAR gabungan kini tengah mempersiapkan tim teknis untuk melakukan pengangkatan bangkai kapal yang telah berhasil divisualisasikan dalam posisi terbalik di dasar laut Selat Bali.
Data terakhir per Selasa malam, 15 Juli 2025, menunjukkan bahwa 30 orang dinyatakan selamat, 19 korban ditemukan meninggal dunia — dengan empat di antaranya masih dalam proses identifikasi — dan 16 orang masih dinyatakan hilang.
KMP Tunu Pratama Jaya diketahui mengangkut 53 penumpang, 12 anak buah kapal (ABK), dan 22 unit kendaraan saat tenggelam di Selat Bali.
- Penulis :
- Arian Mesa