Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Tangani Titik Rawan Macet, Polres Metro Tangerang Canangkan 5 Ruas Jalan Jadi Kawasan Bebas Macet

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Tangani Titik Rawan Macet, Polres Metro Tangerang Canangkan 5 Ruas Jalan Jadi Kawasan Bebas Macet
Foto: (Sumber: Kasatlantas Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Nopta Histaris Suzan saat memberikan keterangan kepada media dalam kegiatan operasi patuh jaya. ANTARA/HO-Polres Metro Tangerang Kota/pri.)

Pantau - Satlantas Polres Metro Tangerang Kota mencanangkan lima ruas jalan arteri di Kota Tangerang sebagai Kawasan Bebas Macet (KBM) dalam upaya mengurai kepadatan lalu lintas dan meningkatkan kenyamanan mobilitas warga.

"Berdasarkan hasil kajian kami terdapat lima ruas jalan utama di Kota Tangerang yang kerap terjadi kemacetan karena mobilitas kendaraan yang tinggi," ujar pihak kepolisian dalam keterangannya.

Lima ruas jalan yang masuk dalam program KBM tersebut adalah Jalan Raya Daan Mogot, Jalan Lio Baru, Jalan KH Hasyim Ashari, Jalan Maulana Hasanudin, dan Jalan Raya Bayur.

Fokus Penanganan Titik Rawan dan Pelibatan Warga

Program ini dilatarbelakangi oleh tingginya aduan masyarakat yang masuk melalui call center 110 dan command center Polres Metro Tangerang Kota 082211110110 terkait kemacetan di sejumlah titik tersebut.

Fokus utama penanganan diarahkan ke Jalan Raya Daan Mogot, khususnya KM 19 Kebun Besar, Batu Ceper, dengan titik kemacetan berada di u-turn setelah Jembatan Ampera.

Di Jalan Maulana Hasanudin, kemacetan terjadi di perlintasan rel kereta api tepat di depan Stasiun Poris.

"Kemacetan pada titik ini sebenarnya saling berkaitan, selain lokasinya berdekatan, juga menjadi jalur perlintasan masyarakat yang hendak beraktvitas ke Kota Tangerang ataupun menuju Jakarta Barat," ungkap kepolisian.

Jalan Lio Baru menjadi perhatian karena titik kemacetan utamanya berada di pertigaan akses menuju Jalan Pembangunan 1, Kecamatan Batu Ceper.

"Khusus untuk ujung Jalan Lio Baru memang kondisi badan jalannya itu bottleneck, ditambah lagi adanya pertigaan Jalan Pembangunan 1 membuat arus lalu lintas menjadi terhambat," tambahnya.

Sementara itu, Jalan Raya Bayur yang menghubungkan Kota Tangerang dengan Kabupaten Tangerang juga rawan macet, terutama digunakan warga dari Cibodas, Periuk, Cadas, dan Sepatan menuju Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Jalan KH Hasyim Ashari juga masuk dalam program KBM, tepatnya dari perempatan ke Jalan Jenderal Sudirman hingga Lampu Merah Gondrong, dengan penyebab utama kemacetan adalah banyaknya u-turn yang diatur oleh warga atau pak ogah serta padatnya persimpangan di dekat kawasan wisata Danau Cipondoh.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Satlantas menggandeng warga menjadi Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas).

"Masyarakat yang bersedia menjadi Supeltas akan diberikan arahan dan bimbingan dalam menghindari kemacetan saat berada di jalur yang memiliki akses putar balik arah," jelas Satlantas.

Program Bertahap Menuju Tangerang Bebas Macet 2026

Program KBM akan dijalankan selama satu tahun ke depan secara bertahap, dengan metode penanganan berbeda di setiap titik, tergantung pada penyebab kemacetan.

Polres Metro Tangerang Kota juga melibatkan Pemerintah Kota Tangerang dalam pelaksanaan program tersebut.

"Karena memang pola penanganan di setiap wilayah berbeda mulai dari penguatan personil di lapangan, perbaikan infrastruktur, hingga akhirnya meningkatkan kesadaran masyarakat," tegas kepolisian.

Target akhir dari program ini adalah mewujudkan kawasan bebas macet di Kota Tangerang secara menyeluruh pada tahun 2026.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Ahmad Yusuf