
Pantau - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo, membagikan pengalaman kepemimpinan transformasional dalam sesi Inspirational Talk pada Rapat Kerja Tengah Tahun SKK Migas 2025 yang digelar di Gedung City Plaza, Jakarta, Rabu, 16 Juli 2025.
Mengangkat tema Transformational Leadership, Didiek menyampaikan kepada sekitar 170 pimpinan dan manajemen SKK Migas bahwa transformasi bukan hanya soal teknologi atau struktur, melainkan pembentukan karakter adaptif, budaya kerja kolaboratif, dan keteladanan pemimpin.
"Transformasi membutuhkan keberanian mengambil keputusan strategis yang tidak selalu populer. Pemimpin harus hadir memberi arah, energi, dan harapan berbasis data dan nilai," ungkapnya.
Dari Rugi Triliunan ke Laba, KAI Tunjukkan Hasil Kepemimpinan Berbasis Nilai
Didiek menjelaskan bahwa KAI berhasil pulih dari kerugian sebesar Rp1,7 triliun pada 2020 menjadi laba bersih Rp2,2 triliun pada 2024.
Nilai aset perusahaan juga meningkat tajam dari Rp52,2 triliun (2020) menjadi Rp97,1 triliun pada 2024, mencerminkan efektivitas transformasi bisnis dan manajemen aset.
Transformasi juga berdampak pada peningkatan keselamatan operasional, dengan jumlah kecelakaan mencapai titik terendah dalam 10 tahun terakhir.
Capaian tersebut ditopang oleh penguatan budaya keselamatan, pelatihan berkelanjutan, audit sistem, serta digitalisasi pengawasan.
Kepuasan pelanggan turut meningkat signifikan, dengan Indeks Kepuasan Pelanggan KAI tahun 2024 mencapai skor 4,50.
Triple Transformation dan Nilai AKHLAK Jadi Fondasi
KAI mencatat pencapaian penting dalam aspek keberlanjutan dengan meraih skor ESG sebesar 41 dari S&P Global pada tahun 2024.
Keberhasilan ini diraih melalui pelaksanaan Triple Transformation: transformasi bisnis, transformasi digital, dan transformasi organisasi serta budaya.
Transformasi tersebut dijalankan dengan menjadikan nilai-nilai AKHLAK sebagai budaya kerja utama serta strategi komunikasi yang inklusif dan kolaboratif.
Didiek juga membagikan strategi manajemen krisis yang diterapkan selama pandemi, mencakup perlindungan keselamatan pelanggan dan karyawan, pengelolaan likuiditas, efisiensi anggaran, serta optimalisasi pendapatan dari sektor logistik.
"Keberhasilan KAI bukan semata soal pertumbuhan finansial, melainkan tentang bagaimana perusahaan negara hadir memberi dampak nyata, membangun kepercayaan publik, dan mewujudkan visi untuk menggerakkan transportasi berkelanjutan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Transformasi adalah keniscayaan dan hanya dapat dicapai melalui kepemimpinan yang mempunyai karakter kuat," ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan SKK Migas, termasuk Sekretaris SKK Migas Luky Agung Yusgiantoro, Irjen Pol Ibnu Suhaendra, serta para deputi eksplorasi, eksploitasi, keuangan, dan dukungan bisnis.
- Penulis :
- Aditya Yohan








