
Pantau - Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya menyebut pertemuan antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Republik Belarus Aleksandr Lukashenko sebagai pertemuan antara sahabat lama yang penuh kehangatan dan makna strategis.
Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman Ozyorny, kawasan di luar ibu kota Minsk, Belarus, saat Presiden Prabowo melakukan singgah dalam perjalanan pulang dari kunjungan kenegaraan ke Prancis.
Kedatangan Presiden Prabowo menjadikannya kepala negara kedua yang berkunjung ke kediaman pribadi Presiden Lukashenko setelah restorasi, setelah sebelumnya dikunjungi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Bahas Perdagangan, Komoditas Pertanian, dan Pemenuhan Pupuk
Seskab Teddy Indra Wijaya mendampingi langsung Presiden Prabowo dalam pertemuan tersebut, yang berlangsung selama tiga jam dan mencakup pembahasan sejumlah isu strategis.
Kedua kepala negara sepakat menjajaki peluang kerja sama lebih luas di berbagai sektor, terutama di bidang perdagangan dan komoditas pertanian.
Komoditas yang disebutkan dalam pembahasan antara lain getah karet, kakao, dan kayu, serta pemenuhan kebutuhan pupuk yang menjadi prioritas Indonesia.
Presiden Prabowo menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari Presiden Lukashenko.
"Terima kasih sekali lagi, Yang Mulia, terima kasih. Kehormatan besar saya diterima di rumah. Saya juga berharap Yang Mulia nanti tidak lama juga akan berkunjung ke Indonesia," ujar Prabowo.
Presiden Lukashenko menyambut undangan tersebut dengan hangat dan menyatakan, "Saya menantikan kembali berkunjung ke Indonesia."
Hasilkan Pembahasan Penting dan Komitmen Lanjutan
Setibanya kembali di Indonesia, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa kunjungan singkat ke Belarus menghasilkan sejumlah pembahasan penting terkait kebutuhan strategis kedua negara.
Presiden menjelaskan bahwa Belarus memiliki kebutuhan besar terhadap berbagai komoditas dari Indonesia, sementara Indonesia juga membutuhkan pasokan pupuk dan potasium dari Belarus.
Pertemuan ini dinilai menjadi langkah awal dalam memperkuat hubungan bilateral dan membangun kemitraan yang lebih konkret di masa mendatang.
- Penulis :
- Aditya Yohan