
Pantau - Kepolisian Resor (Polres) Cirebon Kota mengamankan 97 pemuda dalam razia balap liar yang digelar pada Sabtu dini hari di Jalan Bypass Brigjen Darsono, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Razia ini merupakan respons cepat atas laporan warga yang merasa resah dengan aktivitas balap liar yang kerap terjadi di lokasi tersebut.
"Sebanyak 97 pemuda kami amankan. Sebagian sudah dewasa, namun 46 orang di antaranya masih di bawah umur," ujar Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar.
Puluhan Motor Diamankan, Sebagian Dimodifikasi untuk Balap
Dalam razia tersebut, polisi menyita 57 unit sepeda motor yang mayoritas tidak dilengkapi dengan dokumen kendaraan lengkap.
Dua di antaranya diketahui dimodifikasi secara khusus untuk keperluan balap liar.
Motor yang diamankan rata-rata menggunakan ban kecil, knalpot brong, serta dalam kondisi tidak layak jalan.
"Sebagian besar tidak membawa STNK. Motor-motor itu akan kami tahan selama satu bulan sebagai bagian dari proses pembinaan," lanjut Eko.
Polisi tiba di lokasi sebelum balapan dimulai, saat para pemuda masih melakukan persiapan terhadap kendaraan mereka.
Tes Urine, Pemanggilan Orang Tua, dan Program Alternatif
Seluruh pemuda yang diamankan diperiksa secara menyeluruh, termasuk barang bawaan mereka, dan menjalani tes urine untuk mendeteksi penyalahgunaan narkoba.
Para pemuda tersebut kemudian dibawa ke Mapolres Cirebon Kota dan dipisahkan berdasarkan kelompok usia.
"Langkah awal, kami akan panggil orang tua dan guru mereka untuk mendampingi pembinaan lanjutan. Ini penting agar tidak terulang," tegas Kapolres.
Jalan Bypass Brigjen Darsono memang dikenal sering dijadikan arena balap liar oleh kelompok remaja.
Untuk mengatasi hal ini, Polres Cirebon Kota membentuk Tim Maung Presisi yang bertugas merespons cepat laporan masyarakat serta mencegah kenakalan remaja seperti tawuran dan balap liar.
Polisi juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah guna menyiapkan program alternatif yang lebih positif bagi para remaja.
"Kami akan terus lakukan pengawasan dan arahkan anak-anak muda ini ke kegiatan seperti olahraga atau pelatihan otomotif," tutup AKBP Eko Iskandar.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf