
Pantau - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), Lukman Khakim, menegaskan bahwa bangsa Indonesia memiliki utang budi kepada para ustaz dan ustazah Madrasah Diniyah Takmiliyah (Madin) atas dedikasi mereka dalam menjaga nilai-nilai keislaman, toleransi, dan akhlak generasi muda.
"Bangsa Indonesia harus berterima kasih kepada Ustadz-Ustadz Madrasah Diniyah Takmiliyah," ujarnya dalam sebuah forum resmi.
Ia menyoroti bahwa para pengajar Madin tetap konsisten menyebarkan kebaikan meskipun hanya menerima honor sangat kecil yang jauh di bawah standar kelayakan.
"Makanya saya menyampaikan bahwa ustaz Madrasah Diniyah Takmiliyah itu adalah pribadi-pribadi yang hatinya bersih, hatinya ikhlas, (dan) Insya Allah dosanya sedikit," ungkapnya.
Honor Rp200 Ribu Dinilai Tak Layak, Pemerintah Diminta Lebih Peduli
Lukman mencontohkan bahwa dengan hanya menerima honor sekitar Rp200 ribu per bulan, para ustaz tetap istikamah mendidik generasi bangsa menjadi insan berakhlak mulia.
"Bagaimana tidak ikhlas? Dengan honor Rp200 ribu mampu bertahan istikamah, membersamai mendidik anak-anak negeri untuk berakhlakul karimah," katanya.
Honor tersebut, kata Lukman, sangat jauh jika dibandingkan dengan upah minimum regional (UMR) yang berkisar antara Rp2 juta hingga Rp5 juta di berbagai daerah.
Ia berharap para pemangku kebijakan dapat lebih memperhatikan kesejahteraan ustaz dan ustazah Madin, mengingat mereka telah mengerahkan segala kemampuan dalam mendidik anak-anak Indonesia.
Menag Janji Perubahan, Santri Madin Capai 3,2 Juta Jiwa
Dalam acara yang sama, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar turut memberikan apresiasi terhadap peran besar para ustaz dan ustazah Madin.
Ia menyebut bahwa saat ini terdapat 107.715 lokasi Madrasah Diniyah Takmiliyah di seluruh Indonesia, dengan jumlah santri mencapai 3.287.745 orang.
"Mulai tahun depan kita akan melakukan perubahan. Ini tidak boleh menzalimi mereka (ustaz di Madrasah Diniyah Takmiliyah), karena mereka-mereka inilah sebetulnya yang disebut tidak populer di bumi, tapi artis di langit," ujar Menag Nasaruddin.
Ia menegaskan bahwa kesejahteraan ustaz dan ustazah harus menjadi prioritas pemerintah karena peran mereka sangat penting dalam pembentukan karakter generasi unggul bangsa.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf