Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wakil Ketua DPD RI Apresiasi Keberhasilan Diplomasi Presiden Prabowo Turunkan Tarif Impor AS

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Wakil Ketua DPD RI Apresiasi Keberhasilan Diplomasi Presiden Prabowo Turunkan Tarif Impor AS
Foto: (Sumber: Presiden Prabowo Subianto menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/4/2025). ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.)

Pantau - Wakil Ketua Komite II DPD RI, Angelius Wake Kako, menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan kemampuan diplomasi yang luar biasa setelah berhasil melobi Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menurunkan tarif impor barang Indonesia ke AS.

"Saya berpikir ini menunjukkan kemampuan diplomasi yang luar biasa dari Presiden Prabowo Subianto sehingga mampu menurunkan tarif impor dari 32 persen menjadi 19 persen. Jadi, ada penurunan 13 persen," ujarnya.

Angelius, yang juga merupakan anggota DPD dari Nusa Tenggara Timur, menilai keberhasilan ini sebagai pencapaian signifikan dalam hubungan dagang Indonesia-Amerika Serikat.

Dampak Langsung terhadap Harga Barang dan Stabilitas Ekonomi

Angelius menjelaskan bahwa Presiden Trump selama ini dikenal keras dalam menetapkan tarif impor kepada berbagai negara, sehingga pencapaian Presiden Prabowo patut diapresiasi.

Ia menyebut bahwa negara-negara di dunia masih sangat bergantung pada produk impor asal AS karena kemandirian nasional belum sepenuhnya terwujud.

"Ini soal kemandirian nasional yang hampir semua negara belum terwujud sehingga ketergantungan produk impor khususnya dari AS itu tinggi," ujarnya.

Kenaikan tarif impor oleh AS sebelumnya telah menimbulkan goncangan ekonomi bagi banyak negara pengimpor.

Namun, melalui upaya diplomasi dan negosiasi yang dilakukan Presiden Prabowo, Indonesia berhasil memperoleh penurunan tarif dari 32 persen menjadi 19 persen.

"Sudah pasti, harga barang yang semestinya naik apabila tarif 32 persen, minimum kali ini kenaikkan tidak seberapa karena hanya 19 persen," tambahnya.

Dorongan untuk Wujudkan Kemandirian Nasional dan Energi

Angelius menegaskan bahwa tarif impor yang lebih rendah akan berdampak langsung pada perbedaan harga barang di Indonesia dibandingkan dengan negara lain yang masih dikenakan tarif tinggi.

"Kita bersyukur mendapat tarif yang rendah ketimbang masih tetap 32 persen," ucapnya.

Ia menyatakan bahwa momentum penurunan tarif ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat kemandirian nasional, terutama di sektor pangan dan energi.

"Ini harus mulai berpikir mengurangi impor. Ketergantungan ke negara-negara lain harus kita kurangi demi membangun kemandirian nasional dan kedaulatan energi," kata Angelius.

Ia menyebutkan bahwa program-program strategis seperti kemandirian nasional dan energi saat ini tengah dijalankan oleh pemerintahan Presiden Prabowo sebagai bagian dari agenda pembangunan berkelanjutan.

Penulis :
Ahmad Yusuf

Terpopuler