Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kecamatan Tebet Siapkan Pelayanan Adminduk dan Hunian Sementara bagi Korban Kebakaran di Bukit Duri

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Kecamatan Tebet Siapkan Pelayanan Adminduk dan Hunian Sementara bagi Korban Kebakaran di Bukit Duri
Foto: Camat Tebet, Dyan Airlangga memberikan keterangan kepada wartawan di lokasi pengungsian kebakaran Tebet, Jakarta Selatan (sumber: ANTARA/Luthfia Miranda Putri)

Pantau - Kecamatan Tebet menyiapkan pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) bagi warga terdampak kebakaran di Jalan Kutilang, RW 02, Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang terjadi pada Sabtu (19/7/2025) pagi.

Pelayanan dokumen kependudukan seperti KTP elektronik, Kartu Keluarga (KK), dan akta kelahiran akan dimulai pada Senin, 21 Juli 2025.

"Kita sudah berkoordinasi kepada pihak terkait, untuk mencetak dokumen kependudukan seperti KTP elektronik, KK, akte kelahiran dan lainnya akan dilakukan Senin (21/7) nanti," ungkap Camat Tebet, Dyan Airlangga.

Kebakaran tersebut menghanguskan satu rumah induk dan sembilan pintu kos-kosan, dengan luas area terbakar mencapai 200 meter persegi.

Total korban terdampak kebakaran tercatat sebanyak 10 kepala keluarga atau 27 jiwa.

Bantuan Darurat dan Identifikasi Korban

Empat anak menjadi korban jiwa dalam peristiwa ini, masing-masing berinisial PL (13), K (3), A (7), dan A (4).

Keempat jenazah saat ini masih dalam proses identifikasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Selain itu, dua perempuan dewasa berinisial A dan M mengalami luka-luka dan turut dilarikan ke RS Polri bersama para korban lainnya.

Warga terdampak juga telah menerima bantuan berupa makanan dan toilet portabel sebagai kebutuhan dasar sementara.

Kecamatan Tebet juga menjamin kebutuhan para penyintas akan tetap terpenuhi hingga situasi pulih, termasuk dalam penyediaan tempat tinggal sementara.

"Apakah mereka ingin kembali kos di daerah sekitar sini, ataupun nantinya ingin kita bantu pengajuan tempat tinggal seperti rusun," ia mengungkapkan.

Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik, dengan kerugian materiil ditaksir mencapai Rp674 juta.

Penulis :
Shila Glorya