Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mendikdasmen Tegaskan Pendidikan Gizi Tak Perlu Masuk Kurikulum, Cukup Melalui Pembiasaan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Mendikdasmen Tegaskan Pendidikan Gizi Tak Perlu Masuk Kurikulum, Cukup Melalui Pembiasaan
Foto: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti. (sumber: ANTARA/Anita Permata Dewi)

Pantau - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyatakan bahwa pendidikan gizi tidak perlu dijadikan bagian dari kurikulum sekolah, melainkan cukup ditanamkan melalui kebiasaan sehari-hari.

Menurut Abdul Mu'ti, membentuk karakter anak jauh lebih efektif dilakukan melalui praktik langsung daripada sekadar menyampaikan pengetahuan dalam bentuk mata pelajaran formal.

"Saya mengatakan sejak awal, Makan Bergizi Gratis itu juga bagian dari penanaman pendidikan karakter, misalnya selalu berdoa sebelum makan. Itu kan nilai-nilai spiritual. Kemudian nilai-nilai menghormati sesama, makan harus tenggang rasa, nilai kebersihan, ketertiban, cinta lingkungan, kepemimpinan," ungkapnya.

Ia menekankan bahwa kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus memiliki dampak besar dalam membentuk karakter positif siswa.

"Jangan dimaknai semuanya dalam bentuk mata pelajaran, karena tidak semua hal itu harus diajarkan di sekolah. Dibiasakan saja. Kalau nanti bentuknya mata pelajaran, ujung-ujungnya hanya pengetahuan tapi tidak menjadi perilaku. Jadi pendidikan itu adalah proses kita membentuk perilaku melalui kebiasaan dan pembiasaan," ia menambahkan.

BGN Usulkan Pendidikan Gizi Masuk Kurikulum

Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) telah mengusulkan agar pendidikan gizi dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah melalui pendekatan yang terstruktur dan terintegrasi.

Dewan Pakar Bidang Gizi BGN, Ikeu Tanziha, menilai bahwa sekolah merupakan tempat strategis untuk mentransfer pengetahuan tentang gizi secara sistematis dan berkelanjutan.

"Gizi bukan hanya soal makanan, tapi tentang masa depan. Anak yang memahami gizi akan tumbuh sehat, berpikir tajam, dan mampu berkontribusi bagi bangsa," ujar Ikeu.

Ia juga menjelaskan bahwa edukasi gizi sejak dini akan membantu siswa memahami hubungan antara makanan, kesehatan, dan kesejahteraan.

Pendidikan tersebut dinilai penting untuk mendorong siswa membuat pilihan hidup yang lebih sehat dan sadar akan dampak makanan terhadap kualitas hidup.

Penulis :
Arian Mesa