billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wali Kota Kupang Pastikan Penanganan Medis Optimal untuk Ratusan Siswa SMPN 8 yang Diduga Alami Keracunan Program MBG

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Wali Kota Kupang Pastikan Penanganan Medis Optimal untuk Ratusan Siswa SMPN 8 yang Diduga Alami Keracunan Program MBG
Foto: (Sumber: Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo saat mengunjungi secara langsung pelajar SMPN 8 Kupang yang dirawat di rumah sakit diduga akibat mengonsumsi MBG. ANTARA/HO-Pemkot Kupang)

Pantau - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjamin penanganan medis terbaik bagi lebih dari 140 siswa SMPN 8 Kupang yang mengalami gangguan kesehatan, diduga akibat keracunan makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Fokus Utama: Keselamatan Anak-Anak

Wali Kota Kupang, Christian Widodo, menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah keselamatan anak-anak, bukan mencari kesalahan pihak tertentu.

"Yang paling utama sekarang adalah keselamatan anak-anak kita. Jangan dulu sibuk mencari siapa salah, siapa benar, sementara anak-anak sedang butuh pertolongan medis. Mereka butuh infus, butuh stabilisasi. Itu yang paling penting saat ini," ungkapnya.

Para siswa yang mengalami gejala diare dan muntah-muntah dirawat di tiga rumah sakit, yaitu RSUD SK Lerik, RSU Mamami, dan RS Siloam.

Wali Kota Kupang bersama jajaran Forkopimda telah meninjau langsung lokasi perawatan dan memeriksa kondisi para siswa.

Sebagai seorang dokter, Christian Widodo turut memastikan bahwa proses stabilisasi dan pemulihan medis dilakukan secara optimal.

Investigasi Masih Berjalan, Evaluasi Menyusul

Terkait dugaan penyebab gangguan kesehatan, Christian Widodo menyatakan bahwa belum ada laporan resmi yang diterima.

"Kita tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa penyebabnya dari sayur, daging, atau nasi. Semuanya harus melalui proses pemeriksaan medis dan laboratorium terlebih dahulu. Diagnosa dokter menjadi dasar utama untuk tindak lanjut selanjutnya," tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya bersikap bijak dalam menyikapi peristiwa ini.

"Yang paling penting sekarang, anak-anak kita harus pulih dulu. Setelah itu tentu akan ada evaluasi. Kalau terbukti ada kelalaian, akan ada tindakan. Tapi semua ada tahapannya," tambahnya.

Christian juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tenaga medis dan pihak yang sigap menangani kejadian tersebut.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan menunggu hasil pemeriksaan resmi dari tim medis dan laboratorium sebelum menyebarkan opini yang belum terverifikasi.

Penulis :
Aditya Yohan